Advertisement
Jokowi-Ma'ruf Diharapkan Mampu Meningkatkan Mutu Perguruan Tinggi Negeri
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) didampingi sejumlah pimpinan Parpol pendukung melambaikan tangan usai memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). - ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Advertisement
Harianjogja.com, MEDAN--Presiden terpilih dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin diharapkan pada periode 2019-2024 dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dan khususnya Perguruan Tinggi Negeri. Harapan tersebut disampaikan Dosen Universitas Negeri Medan Prof. Khairil Ansari.
"Peningkatan kualitas Universitas di negeri ini, harus sesuai dengan kemajuan dan perkembangan Era Revolusi Industri 4.0 yang harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan informasi yang cukup canggih," kata Ansari, di Medan, Rabu (3/7/2019).
Advertisement
Era Revolusi Industri 4.0 yang berkembang saat ini, menurut dia, juga mengharuskan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia mengikuti kemajuan pendidikan di negara-negara di dunia.
"Hal tersebut dilakukan agar pendidikan di Tanah Air ini, tidak tertinggal dengan negara-negara di Asia maupun di dunia," ujarnya.
BACA JUGA
Ia menyebutkan, para dosen di Indonesia perlu meningkatkan profesionalisme, ilmu pengetahuan, karakter, wawasan, kualitas yang lebih luas lagi agar memiliki kompetensi sesuai dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0.
Sebab Revolusi Industri 4.0 menuntut dosen/tenaga pengajar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang berkembang cukup pesat saat ini.
"Dosen yang tidak mampu meningkatkan kualitas dan ilmu pengetahuan akan tergerus oleh kemajuan pada Era Revolusi Industri 4.0, hal ini jelas akan merugikan tenaga pengajar tersebut," ucap dosen Pascasarjana Prodi Manajemen Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan (Unimed).
Ansari juga menjelaskan, para dosen yang memiliki prestasi diberikan bea siswa dan melanjutkan kuliah S-2 dan S-3 di Universitas terkenal di Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lainnya.
Hal itu, dilakukan untuk meningkatkan SDM para dosen di Indonesia agar mampu nantinya bersaing dengan tenaga-tenaga pengajar dari luar negeri.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat mengajak putra-putra terbaik Indonesia yang bekerja ke luar negeri agar mau kembali ke Tanah Air untuk membangun bangsa dan negara.
Karena banyak warga Indonesia yang memiliki ilmu pengetahuan dan cukup cerdas yang bekerja di Jerman, serta negara-negara lainnya.
"Pemerintah diharapkan dapat membawa kembali para peneliti/tenaga ahli yang bekerja di luar negeri untuk pulang ke Indonesia, dan dapat membangun negeri tercinta," kata mantan Wakil Rektor I Unimed itu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 dalam rapat pleno terbuka di Kantor KPU RI, Jakarta, Minggu (30/6/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Pembangunan 109 Kios Relokasi Pantai Sepanjang Rampung Lebih Cepat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lelang Parkir Solo 2026, Stadion Manahan Jadi Rebutan Investor
- DPRD Kab Magelang Selenggarakan Gelar Budaya Sebagai Media Aspirasi
- Polda Metro Ungkap Pemicu Dua Debt Collector Tewas di Kalibata
- KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana ke Bupati Pati
- Layanan Perpanjangan SIM Dibuka di Kawasan Pantai Baron Gunungkidul
- Indonesia Raih Emas Menembak Beregu Putra di SEA Games 2025
- Maling HP di Wates Terciduk Warga, Akui Beraksi Lebih dari Sekali
Advertisement
Advertisement




