Advertisement
Polri: MK Area Steril, Tak Boleh Ada Aksi di Sana!
Jum'at, 21 Juni 2019 - 01:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Petugas kepolisian bersiap mengamankan sidang kedua di Mahkamah Konstitusi. - Bisnis.com/Jaffry Prabu
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Saat Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutus hasil sidang sengketa Pilpres, Polri mengimbau masyarakat agar tidak turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan Polri akan mengambil sikap tegas jika masih ada masyarakat yang berupaya melakukan aksi di depan MK untuk mengawal pembacaan putusan Hakim secara langsung.
Menurutnya, imbauan itu disampaikan Polri kepada masyarakat menyusul adanya narasi viral dari sejumlah akun media sosial untuk turun ke Gedung MK dan mengawal pembacaan putusan secara langsung.
"MK adalah area yang steril. Tidak boleh ada aksi di sana. Polri mengimbau agar masyarakat tidak ada yang memobilisasi massa ke MK," tuturnya, Kamis (20/6).
Dedi menjelaskan jumlah personil yang dikerahkan untuk menjaga Gedung MK hingga putusan nanti ada sebanyak 13.000 personil gabungan TNI-Polri. Selain itu, pola pengamanan yang akan diterapkan hingga putusan nanti sama seperti saat ini yaitu empat ring pengamanan.
"Kami optimis 13.000 personil gabungan ini bisa mengamankan MK," katanya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Wisata
| Sabtu, 27 Desember 2025, 20:27 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp73.950 per Kg, Telur Rp33.450
- Libur Nataru, Jasa Foto Busana Jawa di Malioboro Diserbu Wisatawan
- Liga Arab dan GCC Kecam Israel Akui Somaliland Merdeka
- Aksi Bawa Bendera GAM Dibubarkan, TNI Klaim Persuasif
- Jalan Siluk 2 Bantul Longsor, Satu Lajur Ditutup Sementara
- Mentan Targetkan Produksi Gula 3 Juta Ton pada 2026
- Menpar: WFA Jadi Strategi Wisata dan Belanja Nataru
Advertisement
Advertisement




