Advertisement
Kelompok HAM Korea Utara Temukan 323 Lokasi Hukuman Mati, Eksekusi Dipertontonkan Terbuka
Bendera Korea Utara - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Sebuah kelompok Hak Asasi Manusia yang berbasis di Korea Selatan melaporkan mereka telah mengidentifikasi 323 lokasi yang digunakan pemerintah Korea Utara untuk melancarkan eksekusi publik.
Laporan yang dikeluarkan oleh Transitional Justice Working Group (TJWG) itu merupakan hasil penelitian selama 4 tahun dengan mewawancarai 610 pembelot Korut yang tinggal di luar negeri.
Advertisement
Korut disebut menerapkan hukuman mati untuk menebar ketakutan di kalangan publik.
"Eksekusi publik adalah untuk mengingatkan orang akan posisi kebijakan tertentu yang dimiliki negara. Tapi alasan yang lebih kuat adalah untuk menanamkan budaya ketakutan di antara orang-orang biasa," kata Direktur Riset TJWG Sarah A. Son, dilansir dari Reuters, Selasa (11/6/2019).
BACA JUGA
Menurut laporan TJWG, hukuman mati diterapkan untuk berbagai pelanggaran. mulai dari mencuri tembaga dan ternak, menyeberang ke China secara ilegal, hingga kegiatan 'anti-negara'.
Beberapa pengakuan pembelot yang diwawancara, mereka pernah menyaksikan lebih dari 10 orang dieksekusi secara bersamaan. Ratusan bahkan terkadang 1.000 orang atau lebih akan berkumpul menyaksikan jalannya eksekusi.
Penelitian menemukan bahwa 35 laporan eksekusi publik dilakukan di tepi sungai, yang diyakini digunakan tempat eksekusi sejak 1960-an.
Kemudian laporan menyebutkan, enam dari eksekusi tersebut dilakukan dengan cara digantung dan 29 lainnya dieksekusi oleh regu tembak.
TJWG menyatakan 83 persen dari 84 orang yang disurvey pernah menyaksikan sendiri eksekusi publik.
Kelompok HAM itu juga memberikan catatan bahwa sampel survei berdasarkan kesaksian dari para pembelot dan belum tentu representatif. Jumlah responden yang tidak proporsional menjadi salah satu penyebabnya.
Sementara itu, beberapa laporan eksekusi di Korea Utara ternyata tidak benar. Baru-baru ini, muncul laporan media yang menyebutkan bahwa pejabat Korut yang terlibat dalam dialog Korut-Amerika Serikat di Hanoi, Vietnam pada Februari lalu, Kim Hyok-chol dan Kim Yong-chol, dieksekusi karena gagal mencapai kesepakatan.
Namun, kabar eksekusi Yong-chol segera ditepis media propaganda Korea Utara KCNA. Dalam sebuah pemberitaan pada Minggu (2/6/2019), sosok Yong-chol tampak mendampingi Kim Jong-un di sebuah gelaran seni di Pyongyang. Pemberitaan itu diikuti dengan perilisan foto kegiatan yang memperlihatkan Yong-chol yang duduk selang beberapa kursi dari Kim.
Sementara itu, nasib Kim Hyok-chol pun dikonfirmasi oleh CNN. Meski masih hidup, diplomat senior Korea Utara itu dilaporkan tengah menjalani proses investigasi alih-alih menjalani hukuman kerja paksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, KAI Commuter Imbau Manfaatkan Jadwal Tambahan
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Kardinal Suharyo: Semua Paroki Bersatu Bantu Korban Bencana
- IRGC Sita Kapal Tanker Asing Pembawa BBM Selundupan
- Pesan Natal Paus Leo Soroti Nasib Kaum Miskin dan Imigran
- Hujan Deras dan Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Magetan
- Kawasaki Rilis W175 ABS dan W175 Street 2026, Harga Rp38 Jutaan
- Kasus Diddy: Tim Hukum Gugat Vonis dan Minta Bebas
- Apple Buka Fitur Eksklusif iOS 26.3 Imbas Aturan Uni Eropa
Advertisement
Advertisement



