Advertisement
Anies Bantu Angkat Keranda Korban 22 Mei, Pemerhati Sosial: Ini Mengeliminasi Skenario Martir
Anies Baswedan turut mengangkat keranda jenazah salah satu korban kerusuhan Jakarta - Instagram/Aniesbaswedan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut mengangkat keranda jenazah korban kerusuhan. Hal itu pun dianggap sebagai tindakan yang tepat oleh beberapa kalangan.
Pemerhati Sosial Chozin Amrulloh menilai tindakan Gubernur Anies yang mengikuti takziyah dan mengangkat keranda korban meninggal kerusuhan Jakarta sebagai bentuk tindakan terpuji.
Advertisement
“Langkah Anies sudah tepat, bukan sekadar ikut-ikutan angkat keranda dan takziyah, tapi inilah bentuk kontrol sosial untuk mengendalikan dan meredam kemarahan warga," jelas Chozin, Jumat (24/5/2019).
Chozin melanjutkan, kehadiran negara yang diwakili Gubernur mampu mengeliminasi skenario martir yang dapat menciptakan eskalasi. Tanpa kehadiran pemimpin, lanjut Chozin, sangat mungkin situasinya dapat tereskalasi dengan luas.
BACA JUGA
Sebagaimana diketahui, pascabentrokan antara massa dan aparat keamanan seusai aksi demonstrasi di Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Selasa (21/5/2019) menyebabkan jatuhnya korban. Sehari selepas itu, terjadi pula bentrokan di daerah Petamburan dan Tanah Abang sehingga jatuh korban tewas dalam kejadian ini.
Empat korban kerusuhan Rabu (22/5/2019) di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sudah diotopsi. Hasilnya, korban meninggal karena ada luka tembak. Namun, tidak dijelaskan apakah karena peluru tajam atau peluru karet.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol. Dr. Musyafak mengatakan empat korban yang diterima sudah dilakukan otopsi dan korban tersebut meninggal karena luka tembak.
“Semua sudah kita otopsi berdasarkan permintaan dari penyidik dan persetujuan dari keluarga, memang meninggal karena ada luka tembak,” ujar Musyafak.
Foto Anies Baswedan mengangkat keranda diunggah di akun instagram Aniesbaswedan. Pada akun instagram yang sama Anies menyebutkan dirinya melayat salah satu korban kerusuhan, di Jembatan Lima, Tambora.
Korban bernama Adam Nooryan, 19, meninggal di RSUD Tarakan pada Rabu 22 Mei pagi. Anies juga menyebut soal unjuk rasa di depan Bawaslu Jalan MH Thamrin pada Selasa (21/5) malam yang berjalan damai dan selesai setelah salat tarawih. Namun, menjelang tengah malam, muncul orang-orang tidak dikenal di kawasan Tanah Abang dan Petamburan yang memancing konflik dan perseteruan.
Sementara itu, berdasar penelusuran Bisnis, Muhammad Chozin Amirullah tercatat pernah menjadi Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO. Chozin terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI MPO periode 2009-2011 dalam Kongres ke-27 di Yogyakarta, Kamis (11/6/2009).
Di dalam blognya dengan alamat https://chozin.id/profil, Chozin tercatat sebagai staf khusus Gubernur DKI Jakarta sejak 2017. Tugas utama Chozin adalah memberikan masukan kepada Gubernur terkait dengan kebijakan-kebijakan strategis guna menjalankan roda pemerintahan serta menjadi jembatan komunikasi dengan para stakeholder eksternal pemerintahan.
Sebelumnya, pada 2014 sampai 2016, Chozin tercatat sebagai staf khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Syarat Mutlak Bangun Gedung KDMP Gunungkidul: Lahan Clear and Clean
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
- Bonus Medali Emas Indonesia di SEA Games 2025 Disorot Vietnam
- Viral! Perusahaan China Hadiahkan 18 Apartemen Gratis untuk Karyawan
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
- Harian Jogja Rayakan Hari Ibu 2025 dengan Senam hingga UMKM
- Penembakan Massal di Afrika Selatan, 10 Orang Tewas
- Cegah Banjir, BPBD Gunungkidul Pasang EWS di Kali Oya
Advertisement
Advertisement



