Advertisement
Fraksi Gerindra Diminta Tak Digaji, Arief Poyuono Sebut Kubu Jokowi Berakal Pendek

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kubu Jokowi dan Prabowo hingga kini terus berseteru terkait hasil Pilpres 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono merespons permintaan Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin kepada pemerintah, agar fraksi partainya di DPR RI tak digaji. Arief membalas dengan meledek TKN berpikiran pendek.
Advertisement
Permintaan TKN Jokowi - Maruf Amin tersebut didasari atas pernyataan Arief, yang menyerukan publik pendukung Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno untuk tidak menerima hasil Pilpres 2019, sekaligus memboikot pembayaran pajak.
"TKN akalnya pendek ya. Kalau sekarang hingga Oktober 2019 harus bayar pajak, karena Jokowi – Jusuf Kalla masih memerintah dan dihasilkan dari pemilu yang terlegitimasi,” kata Arief kepada Suara.com, Kamis (15/5/2019).
Hal berbeda kalau KPU menyatakan Jokowi – Maruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019. Ketika hal itu terjadi, maka seruan Arief baru bisa diterapkan.
Apalagi, Arief mengklaim, pendukung Prabowo – Sandiaga menyetujui seruannya untuk memboikot pembayaran pajak.
"Iya dong masyarakat yang setuju dan mendukung Prabowo – Sandiaga enggak perlu bayar pajak, karena kan kita enggak mengakui pemerintah hasil Pilpres 2019," tegasnya.
Untuk diketahui, Juru Bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan kalau anggota Partai Gerindra tidak membayar pajak, maka fraksi mereka di DPR tak perlu digaji.
"Kalau begitu, kami minta DPR RI jangan kasih gaji kepada anggota Fraksi Gerindra. Jangan juga dikasih THR karena semua itu dari pajak," ujar Arya di Posko Cemara Menteng, Jakarta Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement