Advertisement
Ulama Zakir Naik Dituduh Melakukan Pencucian Uang dan Penyebaran Ujaran Kebencian
Advertisement
Harianjogja.com, MUMBAI - Lama tak terdengar kabarnya, ulama kondang Zakir Naik yang pernah melawat ke Indonesia belakangan dituduh melakukan pencucian uang.
Jaksa penuntut India menuding ulama kontroversial Zakir Naik melakukan pencucian uang.
Advertisement
Naik yang tinggal di pengasingan, dituduh memperoleh aset secara ilegal senilai USD28 juta atau setara Rp400 juta.
Pihak berwenang India juga menuduhnya menyebarkan ceramah kebencian dan menghasut terorisme.
Naik (53) mempromosikan ceramahnya di saluran Peace TV, yang telah dilarang di India, tetapi diperkirakan memiliki 200 juta pemirsa di seluruh dunia.
Peace TV dimiliki oleh Islamic Research Foundation, sebuah kelompok yang dipimpin oleh Naik. mengutip BBC News, Jumat (3/5/2019).
Negara-negara lain telah melarang saluran penyiaran tersebut—termasuk Bangladesh, di mana ia dituduh menginspirasi salah satu pria bersenjata di balik serangan kafe pada 2016 di Dhaka, yang menewaskan 22 orang.
Direktorat Penegakan India (ED), yang menyelidiki kejahatan keuangan, mengajukan tuntutan terhadap Naik di pengadilan di Mumbai pada Kamis (2/5/2019).
Kepada pengadilan mereka telah mengidentifikasi aset bernilai jutaan dolar sebagai hasil kejahatan.
"Ceramah-ceramah Naik telah mengilhami dan menghasut sejumlah pemuda Muslim di India untuk melakukan kegiatan yang melanggar hukum dan aksi teroris," kata badan itu.
Badan itu menuduh Naik menggunakan sumber dana yang mencurigakan untuk membeli properti di India dan membiayai acara-acara di mana ia membuat ceramah.
Naik mengatakan uang itu diperoleh secara sah.
Siapakah Zakir Naik?
Pendekatan fundamentalis Naik terhadap agama telah lama menjadi kontroversial.
Banyak pengikut al-Qaeda yang ditahan dilaporkan mengatakan kepada para pejabat bahwa ia sangat memengaruhi mereka.
Dia dilarang memasuki Inggris pada tahun 2010 karena "perilaku yang tidak dapat diterima", dan karena pidatonya, oleh sekretaris rumah, yang sekarang menjadi Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Namun pada bulan Juli 2016 ia benar-benar mendapat perhatian internasional, setelah terjadi serangan mematikan pada sebuah kafe di Dhaka.
Media Bangladesh mengklaim bahwa salah seorang pria bersenjata telah terinspirasi oleh pidato Zakir Naik. Imbasnya pemerintah Bangladesh melarang Peace TV.
Pada November 2016, lembaga kontraterorisme India mengajukan pengaduan resmi terhadap Naik, dengan menuduhnya menyebarkan kebencian terhadap agama dan kegiatan yang melanggar hukum.
Naik pindah ke Malaysia pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
- Tuntas Klaim Kumpulkan 75.000 KTP untuk Maju Pilkada Sukoharjo Jalur Independen
- Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!
- BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
- Pilkada 2024 Makin Ramai, Kades Pentur Siap Maju jadi Calon Bupati Boyolali
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
- Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
- Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
Advertisement
Advertisement