Advertisement
AS Peringatkan Adanya Serangan Ulang di Sri Lanka
Polisi berjaga di Gereja St Anthony's Shrine di Kolombo, Sri Lanka pascaledakan bom yang menewaskan ratusan jiwa, Minggu (21/4/2019) lalu. - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, KOLOMBO--Amerika Serikat memperingatkan beberapa anggota kelompok garis keras di balik serangan bom di Sri Lanka pada Minggu Paskah, yang masih buron kemungkinan berencana melancarkan lebih banyak serangan.
"Kemajuan luar biasa telah dicapai dalam upaya menangkap para anggota komplotan itu tapi, menurut saya, ceritanya belum selesai," kata Duta Besar AS untuk Sri Lanka Alaina Teplitz dalam suatu wawancara.
Advertisement
"Kami yakin bahwa masih ada rencana aktif yang sedang berjalan," katanya soal kemungkinan lebih banyak serangan akan muncul.
Pasukan keamanan Sri Lanka juga mengatakan pihaknya tetap bersiaga penuh di tengah laporan-laporan intelijen bahwa para anggota kelompok militan kemungkinan akan melancarkan serangan sebelum Ramadhan, yaitu bulan puasa yang akan dimulai pada Senin depan.
BACA JUGA
Sejumlah orang militan sudah ditangkap di Sri Lanka sejak serangan bom bunuh diri dialami beberapa hotel dan gereja pada 21 April. Sebanyak 42 dari total korban jiwa dalam rangkaian serangan itu adalah warga negara asing.
"Keamanan akan tetap ketat selama beberapa hari karena militer dan polisi masih melacak keberadaan para tersangka," kata seorang pejabat tinggi intelijen kepolisian.
Seorang pejabat pemerintah juga mengatakan kepada Reuters bahwa pihak berwenang telah memerintahkan polisi dan pasukan-pasukan keamanan lainnya di negara berpenduduk mayoritas penganut agama Buddha itu untuk tetap waspada karena kalangan militan diperkirakan akan berupaya menyerang lagi sebelum Ramadhan.
Teplitz mengatakan kepada Reuters bahwa ancaman, soal lebih banyak serangan akan muncul, adalah nyata.
"Kami tentunya punya alasan untuk meyakini bahwa kelompok penyerang aktif itu belum sepenuhnya dilumpuhkan," kata Teplitz.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengeluarkan imbauan perjalanan, yang menyarankan orang-orang untuk mempertimbangkan kembali rencana mereka berkunjung ke Sri Lanka.
Sementara itu, pemerintah telah mencabut larangan atas berbagai bentuk media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan Viber, kata seorang sumber di kantor kepresidenan.
Larangan itu sebelumnya diterapkan, tak lama setelah rangkaian serangan terjadi, untuk mencegah penyebaran desas-desus.
Berdasarkan undang-undang darurat terkait serangan bom pada Minggu Paskah tersebut, pemerintah juga telah memberlakukan larangan bagi perempuan untuk mengenakan penutup wajah.
Pihak berwenang mencurigai para anggota dua kelompok, yaitu National Thawdeeh Jamaath (NTJ) dan Jammiyathul Millathu Ibrahim), sebagai pihak-pihak yang melakukan serangan walaupun kelompok teroris ISIS telah menyatakan bertanggung jawab.
Pihak berwenang meyakini bahwa Zahran Hashim, pendiri NTJ, adalah otak di balik serangan dan salah satu dari kesembilan pengebom bunuh diri pada Minggu saat perayaan Paskah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BBMKG Denpasar Sebut Fenomena Bulan Purnama Picu Rob di Bali
- Setelah 20 Tahun, GEM Dibuka dan Pamerkan 100 Ribu Artefak Kuno
- Krisis Air Tehran, Stok Air Minum Diprediksi Habis dalam 2 Pekan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SIM Keliling Bantul Bulan November 2025
- Prakiraan BMKG Senin 3 November 2025, Cuaca DIY Hujan Sedang
- Man City vs Bournemouth Skor 3-1
- Jadwal SIM Keliling Sleman Bulan November 2025
- Hasil Serie A: Milan vs Roma Skor 1-0
- Catat, Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Bulan November 2025
- Nelayan Bantul Mulai Melaut Setelah Lama Paceklik di Kemarau
Advertisement
Advertisement




