Advertisement
Sebut Daerah Garis Keras soal Agama, Mahfud MD Perang Twitter dengan Politikus PKS
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Gara-gara ungkapan soal daerah garis keras dalam hal keagamaan di pilpres, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD terlibat perang argumen dengan anggota DPR Fraksi PKS Refrizal.
Aksi perang argumen berawal saat akun Twitter Refrizal @refrizalskb menilai Mahfud MD telah menilai keempat wilayah yakni Sumatra Barat, Jawa Barat, Aceh dan Sulawesi Selatan sebagai wilayah Islam garis keras yang antikeberagaman. Ia pun menanyakan kepada Mahfud MD apakah ada kasus pembakaran gereja selama ini di Sumatra Barat.
Advertisement
"Pak MMD bilang di Jabar, Sumbar, Aceh dan Sulsel; Islam garis keras seolah-olah anti keberagaman. Apakah ada di Sumbar gereja dirusak dan dibakar?" kata Refrizal seperti dikutip, Senin (29/4/2019).
Pertanyaan dari Refrizal pun dibalas oleh Mahfud MD. Mahfud MD menuding Refrizal telah terprovokasi oleh Said Didu sehingga ikut-ikutan menyerang dirinya.
"Pak Refrizal, akrena anda teman saya maka saya jelaskan. Anda belum melihat video yang saya katakan sehingga responsnya buru-buru. Anda terprovokasi oleh @msaid_didu, hahaha.? Saya bilang, Pak Jokowi kalah di provinsi yang dulunya adalah tempat garis keras dalam keagamaan. Makanya Pak Jokowi perlu rekonsiliasi," balas Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD menjelaskan bila sebelumnya dikeempat wilayah itu pernah terjadi pemberontakan keagamaan, mulai dari DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat, GAM di Aceh, PRRI di Sumatera Barat, DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Namun, kekinian banyak generasi sejak 1970-an tidak mengetahui sejarah itu.
"Pak Refrizal, generasi yang lahir sejak tahun 1970-an banyak yang tidak tahu bahwa 'dulu' ada itu. Sekarang sih tidak. Dimana salahnya saya mengatakan itu? Itu kan sejarah? Makanya saya usul agar Pak Jokowi merangkul mereka dengan rekonsiliasi segera agar pembelahan tidak berlanjut sampai 2024," ungkap Mahfud MD.
Mahfud MD pun meminta agar Refrizal menyaksikan terlebih dahulu video pernyataannya dari hasil wawancara dengan stasiun televisi swasta dan tidak terprovokasi oleh Said Didu. Pasalnya, menurut Mahfud MD kini isu tersebut menjadi panas dan diigoreng oleh banyak pihak hanya karena terprovokasi cuitan Said Didu.
"Isu tersebut menjadi panas dan digoreng kemana-mana karena banuak yang hanya membaca pertanyaan Pak @msaid_didu tanpa melihat videonya. Padahal VT diposting juga disitu. Pertanyaan dalam cuitan Pak Said itu tak memuat dua kata kunci yakni kata 'dulu' dan usul 'rekonsiliasi'. Lihat dong videonya," tegas Mahfud MD.
Sementara itu, Refrizal yang mengakui sebagai teman dekat Mahfud MD meminta agar Mahfud MD lebih berhati-hati dalam bicara dan tidak memantik keributan.
"Pak Prof Dr Mahfud MD yth, sebagai teman saya berhadap kepada bapak, supaya menahan diri bicara yang kontra produktif. Bagusnya bicara yang ngademinlah," ungkap Refrizal.
Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyebutkan ada empat provinsi yang disebut sebagai provinsi garis keras. Di sanalah Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang perolehan suara di Pilpres 2019.
Provinsi-provinsi itu adalah Jawa Barat, Sumatra Barat, Aceh dan Sumatra Selatan. Mahfud MD menyatakan hal itu dalam sebuah rekaman wawancara dengan sebuah stasiun TV.
"Kalau dilihat kemenangannya di provinsi yang agak panas pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi kemenangan pak Prabowo dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras yah dalam hal agama, misalnya Jawa Barat, Sumbar, Aceh dan sebagainya, Sulsel juga. Sehingga rekonsiliasi ini penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu. Karena bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini akan maju kalau bersatu," kata Mahfud MD dalam video itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement