Advertisement
Sempat Ditolak Sopir Bus, Ini Fakta Sebelum Kecelakaan Maut di Sarangan

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN--Rombongan wisatawan asal Klaten yang merupakan anggota Koperasi Kampung Baru, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, mengalami kecelakaan dalam perjalanan wisata ke Telaga Sarangan, Minggu (28/4/2019). Minibus yang ditumpangi terguling di turunan Tawangmangu-Sarangan di Dukuh Ngwolo, Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Magetan.
Pengawas Koperasi Kampung Baru, Kusdiyono, mengatakan kegiatan wisata sudah diagendakan jauh hari sebelumnya. Koperasi tersebut beranggotakan warga Kampung Baru. Awalnya, anggota koperasi berniat menyewa bus untuk membawa mereka menuju Telaga Sarangan.
Advertisement
Namun, pemilik jasa bus tak sanggup melayani permintaan tersebut lantaran kondisi jalan menuju lokasi yang menanjak dan curam. Anggota koperasi lantas memutuskan menyewa jasa minibus beserta sopirnya membawa mereka berwisata pada Minggu (28/4/2019).
Sebanyak 35 anggota koperasi berangkat Minggu sekitar pukul 05.00 WIB. Tujuan mereka pertama yakni ke Telaga Sarangan dan dilanjutkan mengunjungi Pasar Tawangmangu dalam perjalanan pulang. “Kebetulan saya tidak ikut karena ada kegiatan di Bali,” kata Kusdiyono yang juga Camat Kemalang tersebut saat dihubungi Solopos.com, Minggu.
Kusdiyono belum mengetahui secara detail kecelakaan terjadi. Namun, kecelakaan tunggal tersebut diduga lantaran kondisi rem blong. “Ada dua mobil yang berjalan. Sementara, yang mengalami kecelakaan mobil di depan. Kebetulan saya tidak ikut dan istri saya ikut rombongan mobil kedua. Kecelakaan terjadi saat rombongan belum sampai ke lokasi,” kata Kusdiyono.
Kusdiyono mengatakan mendengar kabar kecelakaan tersebut dia bersama seorang warga Kampung Baru menuju Magetan. “Korban luka masih di rumah sakit Magetan. Yang mengalami luka ringan pulang berbarengan dengan saya. Hari ini juga pulang,” ungkapnya.
Jenazah Helga Suwarni, 63, tiba di rumah duka Kampung Baru, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Senin (28/4/2019) malam. Helga meninggal dunia setelah minibus yang ia tumpangi terguling di turunan Jalan Raya Tawangmangu-Sarangan, Dukuh Ngwolo, Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Magetan. (Solopos - Taufiq Sidik Prakoso)
Sementara itu, jenazah korban meninggal dunia Helga Suwarni, 63, tiba di rumah duka sekitar pukul 19.00 WIB. Selama ini Helga tinggal di Kampung Baru bersama anak pertamanya.
“Saya sendiri kaget mendengar kabarnya. Makanya saya langsung ke Klaten. Rencananya dimakamkan besok [Senin (29/4/2019)] pukul 13.00 WIB,” kata keponakan Helga yang tinggal di Sragen tersebut saat ditemui wartawan di rumah duka.
Salah satu warga, Didik Sriharyanto, mengatakan sebagian warga yang ikut dalam rombongan wisata sudah pulang ke Klaten. “Ada yang langsung dibawa ke RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Sementara, ada dua orang yang mengalami patah tulang dirujuk ke rumah sakit di wilayah Kartasura,” jelas dia.
Didik mengatakan kegiatan wisata menjadi agenda tahunan Koperasi Kampung Baru. Rencana wisata ke Telaga Sarangan baru kali pertama diagendakan. “Awalnya mau menumpang bus. Tetapi pemilik bus takut kendaraannya tidak kuat dan akhirnya diganti minibus,” kata Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 20 Orang terluka dan Rausan Rumah Hancur Dampak Gempak 6,1 Ekuador
- Truk Tidak Kuat Menanjak Hantam Motor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 3 Luka-luka
- Berikut Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus yang Digelar Hari Ini
- Patung Biawak Wonosobo Viral, Ini Penuturan Pematungnya
- Mendagri Tito Karnavian Siap Mengkaji Kriteria Daerah Istimewa Surakarta Jika Serius Diusulkan
Advertisement

Lestarikan Budaya Indonesia, Warga Wirobrajan Jogja Dilatih Membuat Batik Jumputan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendagri Tito Karnavian Siap Mengkaji Kriteria Daerah Istimewa Surakarta Jika Serius Diusulkan
- Catat! MBR Suami Istri Hanya Boleh Manfaatkan Program FLPP 1 Kali
- Saksi Sebut Sekjen PDIP Hasto Pernah Bertemu Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan
- Tim SAR Berhasil Evakuasi Jenazah Pendaki Sugeng Parwoto di Jurang Kedalaman 45 Meter Gunung Merbabu
- Sri Mulyani Gali Potensi Kerja Sama Pembiayaan Bank Dunia dengan Danantara
- Makam Paus Fransiskus Terbuat dari Marmer Bertuliskan FRANCISCUS
- Saksi Kasus Hasto Mengungkap Diperintah Ambil Uang Rp850 Juta dari Harun Masiku di Rumah Aspirasi
Advertisement
Advertisement