Advertisement

Kemenristekdikti Siapkan Miliaran Rupiah untuk Startup

Newswire
Sabtu, 06 April 2019 - 11:47 WIB
Laila Rochmatin
Kemenristekdikti Siapkan Miliaran Rupiah untuk Startup Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mencoba salah satu alat di Laboratori Terhubung berbasis teknologi simulasi canggih yang dilengkapi kemampuan Augmented Reality dan Virtual Reality (AR/VR), di UGM, Rabu (28/11/2018). - Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terus berupaya mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan atau startup. Melalui Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenritekdikti menganggarkan Rp113 miliar untuk pendanaan 249 startup sepanjang 2019. Anggaran tersebut naik 82,25% dibandingkan dengan tahun lalu yang senilai Rp62 milar.

Pendanaan tersebut disalurkan melalui program Kemenristekdikti yang bernama program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Proses pendanaan diintegrasikan dengan proses pengembangan pendampingan tenant di lembaga yang ada di kampus dan Balitbang maupun inkubator swasta. Tidak kurang 44 kampus, tujuh Lembaga Litbang dan delapan institusi swasta terlibat dalam program ini.

Advertisement

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan hingga 2019 telah terdapat 1.307 startup yang didorong oleh Kemenristekdikti. Angka terus tumbuh sejak 2015. Pada 2016, jumlah startup yang didorong lewat program PPBT sebanyak 207 startup tumbuh 283% dibandingkan 2015 yang sebesar 54. Pada 2017 dan 2018, sambungnya, jumlah startup yang didorong lewat program PBBT bertambah masing-masing menjadi 665 unit dan 926 unit.

“Kombinasi penguatan aspek inovasi dan teknologi dari Kementerian dan Lembaga Inkubator yang mendampingi startup sudah mulai menunjukkan capaian yang Indonesia cita-citakan,” kata Nasir di Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Nasir menambahkan pada 10 April 2019 nanti, Kemenristekdikti akan menggelar Indonesia Startup Summit di JI Expo, Kemayoran, Jakarta. Dia mengatakan dalam ajang tersebut pihaknya akan memamerkan ribuan startup yang telah mengikuti program PBBT.

“Ini adalah ajang untuk memamerkan inovasi Indonesia, kalau bisa Duta besar juga datang untuk melihat apa yang dilakukan oleh anak Indonesia dan dari situ nanti ada kolaborasi,” kata Nasir.

Nasir menyampaikan saat ini beberapa startup yang mengikuti program telah menghasilkan produk inovatif. Misalnya, kapal pelat datar berbahan baja yang dia klaim 65% lebih murah dan awet dibandingkan kapal berbahan kayu dan fiber.

Ada juga startup yang dapat mengolah minyak sawit untuk bahan bakar yang diprediksi jika beroperasi dapat menanggulangi defisit negara hingga Rp250 triliun atau setara dengan jumlah uang yang dikeluarkan Indonesia untuk mengimpor bahan bakar.

“Kalau bahan bakar bisa diproduksi di dalam negeri berarti bisa hemat 100 persen [untuk bahan bakar] atau menanggulangi defisit senilai Rp250 triliun,” kata Nasir.

Program PPBT sejauh ini berfokus pada delapan bidang yaitu, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pangan, Pertahanan Keamanan, Bahan Baku, Material Maju, Transportasi, Energi, Kesehatan dan Obat. Program ini menyaring talent-talent startup potensial di seluruh Indonesia.

“Kami tidak pernah terkonsentrasi di Jawa saja tetapi tersebar di seluruh Indonesia ini bukan Jawasentris tapi Indonesiasentris,” kata Nasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Penataan Jalur Gose-Palbapang, Target Dua Lajur hingga Dongkelan

Penataan Jalur Gose-Palbapang, Target Dua Lajur hingga Dongkelan

Bantul
| Selasa, 04 November 2025, 09:37 WIB

Advertisement

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata
| Sabtu, 01 November 2025, 16:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement