Advertisement
KPK Ingatkan Caleg Tak Main Kotor
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi mengingatkan para calon legislatif tak 'main kotor' jelang Pemilu 2019. Para caleg diminta menghindari hal-hal yang koruptif.
Hal tersebut dinyatakan oleh KPK mengingat tersangka kasus suap biaya angkut pupuk, Bowo Sidik Pangarso telah mengaku menyiapkan uang haram untuk operasi serangan fajar.
Advertisement
Apalagi, KPK sebelumnya telah menjerat 236 para wakil rakyat, yang terdiri dari 71 anggota DPR, dan 165 anggota DPRD di seluruh Indonesia sebagai pesakitan KPK.
"KPK kembali mengajak semua pihak, khususnya para aktor politik untuk menghentikan perbuatan korupsi apalagi untuk pembiayaan politik," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, Kamis (29/3/2019) malam.
Perkataan Basaria menyusul terjeratnya anggota DPR Komisi VI Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso sebagai tersangka dugaan suap penyewaan kapal antara PT Pupuk Indonesia Logistik dan PT Humpuss Transportasi Kimia.
Tersangka Bowo Sidik Pangarso diduga mengumpulkan uang suap untuk serangan fajar pada Pemilu 2019. Dia ikut serta pada pemilihan calon legislatif di Dapil II Jawa Tengah.
Tak tanggung-tanggung, kepada lembaga antirasuah itu Bowo mengaku uang Rp8 miliar yang dikumpulkan dari hasil dugaan suap itu akan digunakan untuk kebutuhan politiknya.
Basaria mengaku saat ini KPK sedang duduk bersama pimpinan Partai Politik untuk menyusun perbaikan-perbaikan ke depan yang bisa kita lakukan.
Perbaikan itu di antaranya pendanaan politik yang sah menurut hukum atau peningkatan bantuan dana parpol, akuntabilitas dan keterbukaan partai politik pada publik, serta perbaikan Iain dalam kerangka program Sistem Integritas Partai Politik (SIPP).
Untuk itu, KPK mengingatkan agar para Caleg memiliki komitmen kuat untuk menghindari penerimaan uang dengan cara yang kotor. Namun, sayangnya hal-hal transaksional seperti suap masih saja harus terjadi.
"KPK sangat menyesalkan kejadian ini. Anggota DPR RI yang juga mencalonkan diri di daerah pemilihan Jawa Tengah pada Pemilu 2019 justru terlibat korupsi dan bahkan diduga telah mengumpulkan uang yang dipersiapkan untuk serangan fajar pada Pemilu 2019 nanti,” kata Basaria.
Dalam perkara ini, Bowo ditetapkan sebagai tersangka bersama dua orang lainnya menyusul operasi tangkap tangan KPK di Jakarta pada Rabu hingga Kamis (27-28/3/2019) dini hari.
Kedua tersangka lainnya disematkan kepada seorang swasta dari PT Inersia bernama Indung dan Marketing Manager PT HTK, Asty Winasti. Dalam kasus ini, Asty diduga sebagai pemberi.
Bowo Sidik diduga meminta fee kepada PT Humpuss Transportasi Kimia atas biaya angkut yang diterima sejumlah US$2 per metric ton.
Untuk merealisasikan komitmen fee ini, Asty memberikan uang sebesar Rp89,4 juta kepada Bowo melalui 'tangan kanan' Bowo bernama Indung di kantor PT Humpuss Transportasi Kimia di Gedung Granadi, Rabu (27/3/2019). Setelah proses transaksi, tim KPK mencokok keduanya.
Diduga, Bowo Sidik telah menerima enam kali suap dari PT Humpuss. Jauh sebelum OTT, uang sejumlah total Rp221 juta dan US$85.130, telah dialirkan di sejumlah tempat. Uang itu kemudian dipecah menjadi Rp50.000 dan Rp20.000 dan dimasukkan ke dalam amplop-amplop.
KPK menduga masih ada penerimaan lain dari sejumlah perusahaan yang berkepentingan, mengingat uang yang disita KPK senilai Rp8 miliar di kantor PT Inersia. Dari jumlah tersebut, senilai Rp1,6 miliar diterima dari PT Humpuss dengan enam kali penerimaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement