Advertisement
YLKI Sarankan MRT Tambah Fasilitas Agar Tak Bernasib Seperti Kereta Bandara dan LRT Palembang
Warga menggunakan MRT (Mass Rapid Transit) pada hari terakhir uji coba publik pengoperasian fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Jakarta, Sabtu (23/3/2019). - Ist/Antara.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memerhatikan aspek-aspek pendukung pengoperasian Moda Raya Terpadu (MRT) di Ibu Kota. Sehingga, masyarakat terpancing menggunakan MRT dalam aktivitasnya sehari-hari.
Menurut dia, jikalau Pemprov DKI tidak menambah fasilitas-fasilitas tambahan, diprediksi nasib MRT akan seperti LRT di Palembang dan kereta bandara. Hingga kini kedua infrastruktur itu tidak menjadi pilihan warga untuk bepergian ke tempat tujuan.
Advertisement
"Jangan sampai MRT Jakarta mengulang kejadian yang dialami LRT Palembang dan kereta bandara," kata Tulus dalam keterangannya, Selasa (26/3/2019)
Tulus mengatakan, agar kinerja MRT Jakarta benar-benar optimal, perlu didukung beberapa langkah strategis lain, khususnya dalam hal rekayasa lalu lintas. Salah satunya adalah upaya pengendalian atau pembatasan kendaraan pribadi di koridor yang dilewati MRT Jakarta.
BACA JUGA
"Tanpa upaya pengendalian penggunaan kendaraan pribadi, maka kepeminatan pengguna ranmor pribadi untuk migrasi ke MRT akan minim," ujar Tulus.
Tak hanya itu, ia juga mendesak adanya transportasi pengumpan yang terintegrasi dengan stasiun MRT. Kemudian tiket MRT juga terintegrasi dengan transportasi pengumpan tersebut. "Terutama terintegrasi dengan tiket Bus Transjakarta," kata Tulus.
Terkait penetapan tarif MRT sebesar Rp8.500 per 10 kilometer yang diputuskan DPRD DKI Jakarta, ia menilai itu harga yang ideal. Diharapkan, pemerintah tidak mengubahnya lagi dan langsung disahkan menjadi keputusan gubernur.
"Besaran tarif Rp8.500, yang berbasis distance based, juga merupakan skema tarif yang cukup fair dan akomodatif bagi kepentingan konsumen," ujar Tulus.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu 24 Maret 2019 meresmikan fase 1 MRT Jakarta dan telah resmi beroperasi untuk masyarakat Jakarta mulai Senin 25 Maret.
MRT Jakarta memiliki 13 stasiun dan akan beroperasi dengan delapan rangkaian kereta mulai pukul 05.30 sampai 22.30 WIB selama Maret–April. Setelah itu, jumlah rangkaian ditingkatkan menjadi 16 dan jam operasional ditambah dari pukul 05.00 hingga 24.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
Advertisement
Antisipasi Rem Blong, Polres Bantul Siapkan Tim Ganjal Ban
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Harga Nuthuk, Wisata Kulonprogo Diawasi Ketat
- Nigeria dan Kamerun Laporkan RD Kongo ke FIFA soal Naturalisasi
- Perpanjang SIM di Gunungkidul Bisa Online, Dicetak dan Diantar
- Wisatawan Keluhkan Retribusi Parangtritis, Dinpar: Klasik
- Maduro Tuduh AS Bajak Kapal Tanker Minyak Venezuela
- Filipina Tolak Tuduhan Pelatihan ISIS Pelaku Penembakan Sydney
- Mode Dewasa ChatGPT Disiapkan, Diskusi Sensitif Lebih Fleksibel
Advertisement
Advertisement




