Advertisement
Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Korban Gempa NTB
Ilustrasi kolase foto dampak gempa di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2018). Musala roboh di Desa Kasinoman, Kalibening; dinding rumah ambrol dan warga korban gempa yang berkumpul di tenda pengungsian. - Antara/Idhad Zakaria
Advertisement
Harianjogja.com, MATARAM--Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Martawang mengatakan, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mengunjungi korban gempa bumi sekaligus melihat progres pembangunan rumah tahan gempa di lingkungan Pengempel, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.
"Bapak Presiden dijadwalkan akan berkunjung ke Pengempel pada Jumat (22/3), sekaligus mengecek sampai sejauh mana progres yang dilakukan terhadap program penanganan pascabencana gempa bumi," katanya kepada wartawan di Mataram, Kamis (21/3/2019).
Advertisement
Lingkungan Pengempel merupakan salah satu wilayah yang terdampak masif terhadap gempa bumi pada 2018, dengan kategori rumah rusak berat, sehingga saat ini ratusan kepala keluarga (kk) sedang melakukan pembangunan hunian tetap(huntap) dari dana bantuan pemerintah sebesar Rp50 juta per KK.
"Kedatangan Presiden, sebagai bukti bahwa beliau sangat cinta kepada rakyatnya dan sangat ingin menyapa kembali masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat bersama-sama menerima kedatangan Presiden dengan menjaga sebaik-baiknya. Serta menjaga kondusifitas daerah dan memberikan informasi sebaik-baiknya tentang progres pembangunan rumah para korban bencana gempa bumi.
Sementara progres pembangunan rumah tahan gempa di kota Mataram secara umum, menurut Martawang, sudah sangat baik. Untuk rumah rusak berat saat ini sudah ada 80 unit saat ini sudah siap dicat yang artinya pembangunanya sudah tuntas dengan anggaran bantuan Rp50 juta.
Untuk mendorong masyarakat agar cepat melaksanakan pembangunan rumah tahan gempa, pemerintah kota(pemkot) Mataram telah memberikan dukungan bagi para penerima bantuan, terutama untuk rumah rusak berat.
Bantuan yang diberikan antara lain, untuk pembangunan fasiltas mandi, cuci dan kasus (mck), penataan fasilitas umum dan fasilitas sosial serta memberikan bantuan cat bagi warga yang sudah selesai membangun rumah tahan gempa hingga batas waktu yang ditetapkan yakni 12 April 2019.
"Selain itu, pemkot Mataram juga memfasilitasi masyarakat untuk proses pengangkutan panel, bahan bangunan, serta melatih warga agar bisa memasang panel Risha sendiri sehingga rumah mereka bisa cepat rampung," katanya.
Di sisi lain, Martawang mengatakan, gempa magnitude 5,8 pada Minggu (17/3/2019), mengingatkan masyarakat harus membangun rumah tahan gempa, sebab wilayah NTB dan Indonesia secara umum berada pada cincin api yang tidak bisa mengandalkan teori ilmiah yang banyak terbantahkan dengan munculnya fenomena-fenomena baru terhadap gempa Lombok.
"Karenanya kita sudah tidak ada pilihan dan harus bersahabat dengan gempa salah satunya membangun seluruh infrastruktur tahan gempa, masyarakat kita edukasi tentang gempa agar bisa meminimalkan dampak dari gempa," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral, Pasien Asam Lambung Diduga Ditolak IGD Puskesmas Dlingo
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- LYNN Prawirotaman Bertransformasi Jadi 1O1 URBAN Heritage
- 106 Warga Bantul Tercatat Meninggal di BPJS Padahal Masih Hidup
- ASEAN Perkuat Aturan Dagang lewat ATIGA Upgrade
- Kasus Penghasutan Demo, Gugatan Praperadilan Khariq Ditolak
- I-League Edukasi Mahasiswa Jogja Soal Karier Sepak Bola
- Malaysia-AS Sepakati Pemangkasan Tarif, ASEAN Bisa Meniru
- Fakta Unik Rambut: Arsip Kesehatan, Antena, hingga Penyembuh Luka
Advertisement
Advertisement



