Advertisement
Peneliti Berharap Debat Cawapres Bahas Komitmen Riset

Advertisement
Harianjogja.com, PURWOKERTO--Debat calon wakil presiden (cawapres) pada 17 Maret 2019 mendatang perlu membahas komitmen terkait pengembangan riset yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing di era revolusi industri 4.0.
Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman Ropiudin mengatakan pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini, Indonesia harus meningkatkan kuantitas dan kualitas riset, karena itu para cawapres harus menunjukkan komitmen di bidang ini.
Advertisement
Ropiudin yang merupakan Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT), LPPM Universitas Jenderal Soedirman ini menjelaskan, riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis. Bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, merevisi fakta-fakta, dan menghasilkan produk luaran yang dapat dimanfaatkan.
"Jenis riset berdasarkan pada levelnya meliputi riset dasar, riset pengembangan, dan riset penerapan. Riset yang berkualitas dengan kuantitas yang banyak merupakan syarat mutlak untuk berdaya saing pada era revolusi industri 4.0. Dukungan pendanaan dan kebijakan, menjadi pilar berikutnya," katanya, Kamis (14/3/2019).
Di Indonesia, menurut dia, dana yang disediakan untuk riset masih perlu ditingkatkan mengingat tingginya ide kreatif dan bakat yang dimiliki anak bangsa, baik di perguruan tinggi, lembaga riset, industri, maupun masyarakat umum.
Dia mengatakan perlu dukungan dana riset yang kuat untuk menghasilkan riset menjadi lebih berkualitas mengingat kualitas riset sangat menentukan bagi kemajuan suatu bangsa.
"Dengan demikian, akan mendorong kemudahan dalam pelaksanaan riset, seperti kemudahan akses bahan penelitian, kemudahan mendapatkan akses peralatan lab yang andal, kemudahan mengakses sumber daya digital, kemudahan akses kerjasama dengan jejaring internasional, kemudahan untuk publikasi pada level internasional, dan kemudahan lainnya," katanya.
Dia menambahkan, selain penguatan pendanaan juga perlu penguatan kebijakan berbasis riset. "Selain soal pendanaan, perlu juga penguatan kebijakan berbasis riset. Tantangan besar bagi pemerintah Indonesia untuk menghasilkan kebijakan publik yang berdasarkan hasil kajian mendalam sehingga memperkuat daya saing Indonesia dengan peluang dan sumber daya yang dimiliki," katanya.
Sementara itu, debat calon wakil presiden akan digelar pada 17 Maret 2019 mendatang dengan tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya". Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
Advertisement

JPPI Sebut 5.360 Siswa Keracunan MBG hingga September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
- Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspada Cuaca Ekstrem
- 20 Ribu Koperasi Merah Putih Akan Peroleh Modal, Rp3 Miliar
- DPR RI Klaim Kelangaan BBM Shell BP Hanya di Jabodetabek
- DPR RI Setujui Revisi RAPBN 2026, Belanja Negara Rp3.842,7 Trilun
Advertisement
Advertisement