Advertisement
Peneliti Berharap Debat Cawapres Bahas Komitmen Riset
Cawapres Sandiaga Uno dan Cawapres Ma'ruf Amin mengambil nomor urut tahap pertama di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018). - Suara.com/Muhaimin A Untung
Advertisement
Harianjogja.com, PURWOKERTO--Debat calon wakil presiden (cawapres) pada 17 Maret 2019 mendatang perlu membahas komitmen terkait pengembangan riset yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing di era revolusi industri 4.0.
Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman Ropiudin mengatakan pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini, Indonesia harus meningkatkan kuantitas dan kualitas riset, karena itu para cawapres harus menunjukkan komitmen di bidang ini.
Advertisement
Ropiudin yang merupakan Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT), LPPM Universitas Jenderal Soedirman ini menjelaskan, riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis. Bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, merevisi fakta-fakta, dan menghasilkan produk luaran yang dapat dimanfaatkan.
"Jenis riset berdasarkan pada levelnya meliputi riset dasar, riset pengembangan, dan riset penerapan. Riset yang berkualitas dengan kuantitas yang banyak merupakan syarat mutlak untuk berdaya saing pada era revolusi industri 4.0. Dukungan pendanaan dan kebijakan, menjadi pilar berikutnya," katanya, Kamis (14/3/2019).
BACA JUGA
Di Indonesia, menurut dia, dana yang disediakan untuk riset masih perlu ditingkatkan mengingat tingginya ide kreatif dan bakat yang dimiliki anak bangsa, baik di perguruan tinggi, lembaga riset, industri, maupun masyarakat umum.
Dia mengatakan perlu dukungan dana riset yang kuat untuk menghasilkan riset menjadi lebih berkualitas mengingat kualitas riset sangat menentukan bagi kemajuan suatu bangsa.
"Dengan demikian, akan mendorong kemudahan dalam pelaksanaan riset, seperti kemudahan akses bahan penelitian, kemudahan mendapatkan akses peralatan lab yang andal, kemudahan mengakses sumber daya digital, kemudahan akses kerjasama dengan jejaring internasional, kemudahan untuk publikasi pada level internasional, dan kemudahan lainnya," katanya.
Dia menambahkan, selain penguatan pendanaan juga perlu penguatan kebijakan berbasis riset. "Selain soal pendanaan, perlu juga penguatan kebijakan berbasis riset. Tantangan besar bagi pemerintah Indonesia untuk menghasilkan kebijakan publik yang berdasarkan hasil kajian mendalam sehingga memperkuat daya saing Indonesia dengan peluang dan sumber daya yang dimiliki," katanya.
Sementara itu, debat calon wakil presiden akan digelar pada 17 Maret 2019 mendatang dengan tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya". Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
Pijat Plus dan Warung Miras Oplosan di Bantul Digrebek Petugas
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 213 Pasien Gaza Dievakuasi ke Luar Negeri
- Membentuk Kreativitas dan Fokus Anak Lewat Workshop Seni Patung
- Viral Hujan Api di Festival Lampion Bantul, Ini Penjelasan Panitia
- Sempat Ditutup Akibat Langgar SOP, 12 SPPG Beroperasi Kembali
- DPR RI: Biaya Haji Masih Bisa Diturunkan Lagi
- 12.500 Guru Belum Sarjana Akan Dibantu Lewat Skema RPL
- Guru dan Siswa Keracunan, Distribusi MBG di SMPN 2 Mlati Disetop
Advertisement
Advertisement



