Advertisement

KNKT Minta Dilibatkan dalam Investigasi Ethiopian Airlines

Rinaldi Mohammad Azka
Selasa, 12 Maret 2019 - 21:17 WIB
Budi Cahyana
KNKT Minta Dilibatkan dalam Investigasi Ethiopian Airlines Tiket milik salah satu penumpang terlihat di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, sebelah tenggara Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia, Senin (11/3/2019). - Reuters/Tiksa Negeri

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta agar dilibatkan dalam investigasi kecelakaan Ethiopian Airlines ET 302 pada Minggu (10/3/2019) kemarin. Musababnya ada seorang warga negara Indonesia yang menjadi korban tewas.

Ketua KNKT Surjanto Tjahjono menuturkan pihaknya telah mengontak otoritas baik otoritas Etiopia maupun penerbangan internasional untuk terlibat dalam investigasi kecelakaan tersebut.

Advertisement

"Jadi kami kontak ke Boeing, kontak ke FAA [Federal Aviation Assosiation], kontak ke NTSW [National Transportation Safety World], kita tanya apa yang menjadi temuan awal, karena di Indonesia juga masyarakat di sini butuh informasi," ungkapnya, di sela-sela agenda Indonesia Aviation Training & Education Conference, Selasa (12/3/2019).

Namun, permintaan tersebut belum mendapat respons. KNKT pun meminta untuk terus diberitahu apabila ada perkembangan signifikan.

Selain itu, KNKT juga sudah mengirim surat elektronik ke Ethopia agar dapat terlibat dalam penyelidikan. Menurutnya, sesuai dengan kesepakatan internasional, Indonesia seharusnya dapat terlibat karena ada WNI yang menjadi korban.

Warga Indonesia yang turut menjadi korban dalam insiden tersebut adalah Harina Hafitz. Harina tercatat sebagai salah satu staf World Food Program (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengemban tugas di Roma.

"Kami menjadi expert di sana, kami boleh meninjau lokasi, diskusi di sana, kamijuga menawarkan mereka kalau mereka butuh bantuan, kami siap bantu mereka," terangnya.

Dia menyebutkan sesama lembaga investigasi KNKT dapat menawarkan bantuan dan hal ini merupakan sesuatu yang lumrah dilakukan. Indonesia katanya, biasa membantu Myanmar, pun Indonesia acap meminta bantuan Australia dalam investigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pakar Hukum Universitas Widya Mataram Sebut Ade Armando Tak Paham Sejarah Keistimewaan DIY

Jogja
| Selasa, 05 Desember 2023, 01:27 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement