Advertisement
Debat Cawapres 17 Maret: Tiga Kartu Sakti Akan Dieksploitasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ronde ketiga akan mempertemukan kedua cawapres, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Debat ini dinilai akan menjadi ajang adu program populis.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menjelaskan alasannya kepada Jaringan informasi Bisnis Indonesia, Minggu (10/3/2019).
"Kebijakan populis di manapun, di dunia ini, termasuk di Indonesia, tidak ada yang menjerumuskan secara elektoral. Justru menguntungkan secara elektoral. Tapi tadi, dalam implementasinya harus bagus dan rapi," ungkap Ujang.
Menurut Ujang, dalam debat cawapres dengan tema pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, serta sosial dan budaya ini, petahana yang diwakili Ma'ruf Amin sudah pasti akan mengapitalisasi program tiga kartu sakti yang telah mereka persiapkan.
"Kebijakan unggulan petahana, tentu dan pasti akan dikapitalisasi dalam debat ke III nanti oleh Ma'ruf Amin, dan itu wajar dan bagus. Kebijakan populis memang harus dikapitalisasi petahana," jelas Ujang.
"Jika tidak dikapitalisasi, buat apa kartu tersebut dikeluarkan. Kan dikapitalisasi untuk mengerek elektabilitas. Sah-sah saja dan wajar-wajar saja," tambahnya.
Kebetulan, tiga kartu sakti tersebut memang sesuai dengan tema debat. Seperti diketahui, tiga kartu sakti terbaru Jokowi-Ma'ruf, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja, merupakan program Jokowi-Ma'ruf untuk menyokong Nawacita Jilid II yang akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Ma'ruf Amin sendiri pernah menyebut program tiga kartu sakti ditambah pengembangan dua kartu sebelumnya, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sebagai kunci SDM Indonesia maju.
"Ini semua [total 5 kartu sakti Jokowi] di dalam rangka cita-cita kita ingin membuat Indonesia maju. Indonesia maju itu kan tergantung kuncinya pada manusia," jelas Kiai Ma'ruf ketika mengunjungi Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).
Adapun di pihak penantang, Ujang menyarankan Sandiaga Uno harus semakin gencar membombardir celah-celah kelemahan program kartu sakti yang dianggap populis total tersebut, sembari memperkenalkan program tandingan milik mereka.
"Yang pasti dan yang jelas, kubu penantang akan mencari celah kelemahan petahana. Salah satu caranya mengkritik secara tajam dan menggembosi program petahana tersebut agar seolah-olah, program-program tersebut tidak efektif," ungkap Ujang.
Ujang menilai Sandiaga mesti mengritik program kartu sakti Jokowi-Ma'ruf, sekaligus membawa program alternatif besutannya, sebagai satu-satunya jalan untuk mengimbangi petahana.
"Sebab, tidak ada kata lain bagi kubu penantang, selain mendeligitimasi program-program tersebut," jelas Ujang yang juga pernah menjadi staf khusus Ketua DPR RI ini.
Hal ini memang mulai terlihat dari bagaimana Sandi menghiasi media sosial Twitter resminya @sandiuno dengan hasil kunjungannya ke lebih dari 1.000 titik kampanye di Indonesia.
Setelah mengunjungi daerah-daerah tersebut, Sandi kerap mengunggah pandangan-pandangan populisnya terkait masalah yang ditemui. Misalnya ketika berkeliling Jawa Barat, Sandi menyoroti UMKM, Posyandu, daerah wisata, dan pembukaan lapangan pekerjaan.
"Di Pangandaran ini banyak sekali pemuda kreatif namun sayangnya belum terwadahi dan termaksimalkan potensi mereka," tulis Sandi, Jumat (8/3/2019).
"Program OK OCE yang kita akan kolaborasikan dengan rumah-rumah siap kerja di tiap Kabupaten, Kecamatan, hingga pedesaan diharap mampu mengembangkan potensi anak-anak muda ini sehingga mereka bisa menjadi anak-anak muda yang kreatif dan inovatif," tambahnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Advertisement
Advertisement