Advertisement
Begini Suasana Kerja di KPK Usai Rumah 2 Petingginya Diteror Bom

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Pascaperistiwa teror bom yang ditujukan ke rumah dua pimpinannya, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap bekerja seperti biasa.
"KPK tetap bekerja seperti biasa, baik pelaksanaan tugas penindakan maupun pencegahan, misalnya hari ini pemeriksaan masih terus kami lakukan untuk berbagai kasus, saksi ataupun tersangka dan juga tugas-tugas pencegahan tetap dilakukan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Advertisement
Pada hari ini, rumah Ketua KPK Agus Rahardjo menjadi sasaran teror bom oleh orang tak dikenal.
Di rumah Agus yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, polisi menemukan barang bukti berupa pipa paralon, detonator, sekring, kabel warna kuning, paku ukuran 7 centimeter, serbuk putih, baterai dan tas.
Sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dilempar dua bom molotov oleh orang tak dikenal, salah satu bom sempat merusak teras bagian atas rumah Laode. Penemuan bom itu terjadi pada Rabu (9/1/2019) sekitar pukul 05.30 WIB.
"Jadi lima pimpinan hari ini hadir di kantor dan melaksanakan tugas masing-masing. Ada juga yang melakukan tugas di luar, misalnya menjadi narasumber di Kementerian Pendidikan, kemudian menerima pihak dari kedutaan negara lain, diskusi tentang pemberantasan korupsi dan beberapa diskusi-diskusi terkait dengan penelitian dan pengembangan di Kementerian Kesehatan," ungkap Febri.
Dengan demikian, menurut Febri, kejadian tersebut tidak langsung mempengaruhi kinerja pimpinan maupun pegawai KPK.
Namun Febri menegaskan bahwa KPK punya mekanisme mitigasi risiko keamanan yang diberlakukan pascakejadian tersebut.
"Jadi kalau untuk standar keamanan tentu ada, namun kalau ada peristiwa-peristiwa tertentu kita bahas melalui mekanisme mitigasi risiko keamanan, jadi risiko-risikonya dipetakan dan akan dilakukan jika dibutuhkan tindakan-tindakan tertentu," ungkap Febri.
Namun Febri tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai mekanisme mitigasi risiko yang diterapkan KPK.
"Tapi yang pasti untuk pengamanan koordinasi tentu dilakukan juga dengan Polri kalau dibutuhkan pengamanan tambahan, misalnya untuk lima orang pimpinan KPK atau pengamanan yang lain sesuai dengan kebutuhan tersebut," ungkap Febri.
Ia pun menolak untuk menyimpulkan teror tersebut terkait dengan kasus-kasus yang ditangani KPK selama ini.
"Untuk teknis nanti biar disampaikan tim Polri saja, informasinya akan lebih lengkap kalau olah TKP sudah dilakukan dan ada perkembangan lebih lanjut," tambah Febri.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, Tim Khusus Mabes Polri dibentuk untuk menyelidiki aksi teror tersebut. Tim terdiri atas jajaran Polda Metro Jaya, dibantu anggota Detasemen Khusus Antiteror 88, Inafis, dan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.
Argo mengatakan, penyidik telah memeriksa beberapa saksi dan rekaman kamera tersembunyi. Di rumah Laode juga ditemukan dua rakitan molotov terbuat dari botol kaca berisi bahan bakar dan sumbu. Dua bom tersebut dilemparkan ke rumah Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42-C, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Sementara itu, ada tas yang ditemukan tersangkut di pagar kediaman Agus di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Benda itu pertama kali ditemukan seorang ajudan pribadi Agus Raharjo sekitar pukul 05.30 WIB saat melintas di sekitar TKP.
Usai kejadian itu, pihak kepolisian memastikan situasi di kediaman dua petinggi KPK itu aman dan kondusif lantaran telah dilakukan sterilisasi, serta meningkatkan patroli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
Advertisement

Antisipasi Banjir, Pemkot Jogja Bangun Sumur Resapan di Tiga Ruas Jalan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Usai Penembakan Charlie Kirk, Trump Usul Anggaran Keamanan Naik Rp952 Miliar
- Turki Waspadai Langkah Israel yang Serang Qatar
- Diterobos Drone Rusia, Rumania Kerahkan Jet Tempur F-16
- Polisi Selidiki Ledakan Tabung Gas di Jakarta Utara
- Purbaya Klaim Guyuran Rp200 Triliun ke 5 Bank Akan Kerek Penerimaan Pajak
- Kecelakaan di Bromo, 8 Karyawan RSBS Jember Meninggal Dunia
- Israel Menyerang, 350.000 Penduduk Gaza Terpaksa Mengungsi
Advertisement
Advertisement