Advertisement

Ini Jurus Kubu Jokowi Tangkal Isu Utang

Newswire
Rabu, 07 November 2018 - 17:50 WIB
Bhekti Suryani
Ini Jurus Kubu Jokowi Tangkal Isu Utang Bakal capres cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo (kanan) dan Ma'ruf Amin saat tiba di RSPAD untuk tes kesehatan yang diselenggarakan KPU, Jakarta, Minggu (12/8). - ANTARA/Akbar N

Advertisement

Harianjogja.com, KUPANG- Isu soal utang kerap dilancarkan ke kubu Jokowi jelang Pilpres 2019.

Tim Kampanye Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) punya cara sendiri menangkal informasi soal tingginya utang luar negeri Indonesia di era kekuasaan saat ini.

Advertisement

Bahkan, tim koalisi 9 partai politik ini mengatakan bahwa utang Indonesia saat ini masih di bawah pendapatan omestic bruto (PDB) yang masih masuk dalam ketegori normal.

Ketua koalisi Capres Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin di NTT Melkias Marcus Mekeng mengaku, jumlah utang luar negeri Indonesia saat ini masih mampu dibayar karena berada di angka 30% PDB. Jumlah jauh lebih rendah dari total jumlah utang luar negeri sejumlah negara lain di eropa.

"Kalau di Jepang utang luar negerinya di atas 80% dari PDB di eropa di atas 70% sama di Malaysia. Kalau di Indonesia di bawah 30% dari PDB dan itu artinya masih bisa dilunasi," kata Melchias Marcus Mekeng kepada wartawan usai pengukuhan koalisi tim kampanye NTT, di Kupang, Rabu (7/11/2018).

Bekas Ketua Fraksi Golkar DPR RI itu bahkan mengaku, semua utang yang saat ini dipikul pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla itu terjadi demi kepentingan membangun masyarakat. Banyak perubahan yang dilakukan selama 4 tahun memimpin NKRI ini. Kemajuan infrastruktur benar-benar terlihat jelas di hampir seluruh wilayah Indonesia. Baik berupa jalan, jembatan, bendungan, pelabuhan laut (dermaga) juga bandara.

"Lihat saja di Papua juga di NTT ini. Sudah dibangun berapa kilometer jalan dan jembatan serta peningkatan pelabuhan. Bendungan saja sudah tiga yang dibangun dari 7 bendungan besar yang direncanakan," katanya.

Bekas Ketua Badan Anggaran DPR RI itu menilai, jika seluruh utang yang ada itu hanya untuk kepentingan pembangunan negeri ini. "Kan jelas manfaat [utang] nya untuk kepentingan rakyat di seluruh pelosok negeri," katanya.

Dia menilai tak ada negara yang tidak berutang untuk bisa membangun negerinya. "Dan sekali lagi saya tegaskan bahwa utang yang ada itu masih di bawah 30% PDB dan untuk kepentingan kesejahteraan seluruh masyarakat di negeri ini," katanya.

Terkait harga kebutuhan bahan pokok yang digadang naik, Melchias Marcus Mekeng mengatakan, masih sangat fluktuatif karena dalam tahap wajar. "Kenaikan harga meskipun terjadi tapi tak berpengaruh daya beli," katanya.

Terhadap target kemenangan yang akan diraih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di negeri selaksa pulau itu, Melchias Marcus Mekeng yakin akan capai 85 persen. Prediksi itu dianggap lumrah karena ketika belum berbuat pada pilpres 2014 lalu mampu mengumpulkan 72% suara dari provinsi ini.

"Masyarakat NTT tahu Jokowi sudah banyak berbuat untuk daerah ini. Karena itu saya amat yakin NTT mampu menyumbang suara setidaknya 85% bagi pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin," jelasnya. "Dan semua tim koaliasi parpol akan terus berjuang mencapai target itu," katanya menambahkan.

Dia mengaku telah meminta seluruh tim kampanye dari partai koalisi untuk lebih mengedepankan program kerja pasangan calon dan sejumlah kesuksesan yang sudah dilakukan.

"Kita tidak perlu menyerang pihak lain karena akan menghabiskan energi kita. Mari kita tebarkan program, gagasan dan ide serta semua hasil yang sudah dikerjakan pak Jokowi saat ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kilogram Bahan Baku Petasan Disita Polres Bantul

Bantul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement