Advertisement
Kesehatan & Obat Salah Satu Fokus RIRN
M. Nasir
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Selama 72 tahun Indonesia merdeka, Indonesia belum memiliki cetak biru perencanaan riset nasional.
Hal tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat memberikan keynote speech pada Rembuk Nasional Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (3/11/2018).
Advertisement
“Sejak awal berdirinya bangsa Indonesia hingga saat ini pada pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia tidak pernah memiliki peta riset nasional,” ucap dia seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenristekdikti, Senin (5/11/2018).
Nasir menjelaskan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045 disusun untuk menyelaraskan kebutuhan riset jangka panjang dengan arah pembangunan nasional terkait ilmu pengetahuan dan teknologi.
“RIRN menjadi penting karena pembangunan nasional membutuhkan perencanaan sektoral untuk mengintegrasikan langkah-langkah yang terpadu dan terintegrasi, khususnya antarkementerian/lembaga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaannya” jelasnya.
Bidang kesehatan dan obat-obatan merupakan salah satu dari 10 bidang strategis yang menjadi prioritas pemerintah dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN).
Nasir mengatakan daya saing Indonesia dalam bidang kesehatan terbilang masih sangat rendah, yakni di peringkat 90-an.
Oleh karena itu, Kemenristekdikti bersama Kemenkes membentuk Komite Bersama Kemenristekdikti-Kemenkes yang merupakan implementasi koordinasi antara Kemenristekdikti dan Kemenkes dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian pada bidang kesehatan, untuk mendorong mewujudkan kemandirian bangsa pada pada bidang kesehatan.
"Pendidikan tinggi dan pelayanan kesehatan merupakan satu kesatuan yang harus dijalankan secara sinergis," jelas dia.
Dia juga mengatakan kompetensi pendidikan terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan juga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dokter, terutama di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
Advertisement
Jembatan Darurat Sriharjo Diharap Pulihkan Ekonomi UMKM
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bakmi dan Seni Menyatu dalam Pameran Memori Papila
- Kericuhan Kalibata Tewaskan Dua Debt Collector, Kerugian Rp1,2 M
- UPN Beri Penghargaan untuk Suryo, Dinilai Ciptakan Lapangan Kerja
- Ini Jadwal KRL Jogja-Solo Minggu 14 Desember 2025
- Bus KSPN Malioboro-Parangtritis Beroperasi, Tarif Rp12.000
- Lengkap! Jadwal KA Bandara YIA-Tugu Minggu 14 Desember
- Cek Jadwal Lengkap DAMRI YIA 14 Desember, Tarif Masih Rp80.000
Advertisement
Advertisement




