Advertisement
Jokowi Disebut Haram Dipilih, Timses Curiga Aksi Bela Tauhid Ditunggangi Kepentingan Politik
Aksi bela tauhid, Jumat (26/10/2018). - Suara.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin curiga, aksi massa bela tauhid pada Jumat (25/10/2018) ditunggangi kepentingan politik.
Nama Joko Widodo atau Jokowi ikut dibawa-bawa peserta Aksi Bela Tauhid. Dalam aksinya siang ini, mereka menuding pemerintahan Jokowi anti Islam dan sudah melakukan kriminalisasi terhadap ulama.
Advertisement
Terkait itu, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, Raja Juli Antoni langsung buka suara. Politikus yang akrab disapa Toni ini kemudian menanyakan awal maksud Aksi Bela tauhid.
"Ini aksi soal apa? Katanya soal pembakaran bendera, kok jadi melebar jadi menuduh kembali Pak Jokowi anti Islam?" ucap Toni kepada Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Jumat (26/10/2018).
BACA JUGA
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia ini kemudian mempertanyakan apakah aksi yang mulanya kecewa dengan oknum anggota Banser NU yang membakar bendera berkalimat tauhid saat peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu sudah ditunggai oleh kepentingan politik.
"Apa aksi ini ditunggangi lawan politik?" kata dia.
Menurut Toni, masyarakat sudah bosan dengan fitnah yang dilayangkan kubu lawan Jokowi di Pilpres 2019.
"Saya rasa rakyat sudah bosan dengan fitnah-fitnah kejam yang mempersepsikan Pak Jokowi anti Islam," kata dia.
Sebelumnya massa Aksi Bela Tauhid menilai pemerintahan saat ini anti Islam dan menuduh pemerintahan Jokowi mengkriminalisasi ulama.
Dalam Orasinya, Ia mencontohkan dengan kejadian pembakaran bendera Tauhid dan tuduhan Riziq Shihab yang sempat menjadi tersangka pornografi dan buron ke Arab Saudi. Hal ini dikatakan ditengah aksi yang sedang berlangsung di depan Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan.
"Rezim Joko Widodo merupaka rezim pembohong, anti Islam. Ulama-ulama kita di kriminalisasi. Imam besar Habib Rizieq dikejar sampai ke Mekah, betul tidak?" ujarnya kepada para masa seraya membakar semangat para peserta aksi.
Tidak hanya itu, dengan pengeras suara orator tersebut kemudian mengajak massa aksi untuk tidak memilih Jokowi untuk keduakalinya di Pemilu 2019. Pasalnya ia menilai rezim Jokowi merupakan rezim haram.
"Kalau seperti ini, Joko Widodo itu haram atau halal untuk dipilih?" tanya orator.
Peserta pun menjawab dengan serentak, "haram!".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri LH Temukan Hulu Sungai Aceh Terdegradasi Parah
- Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati Diduga Korsleting
- Honda Siapkan 10 Peluncuran Baru di India 2026 Sampai 2030
- Penembakan di Pantai Bondi: Ayah dan Anak Jadi Pelaku
- HUT ke-9, Komunitas Pelajar Peduli Yogyakarta Gelar Super Peduli
- Warga Sipil Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja
- Penyelenggara Tur Messi Ditahan 14 Hari Pasca Kekacauan
Advertisement
Advertisement





