Advertisement
Slogan Prabowo Diplesetkan “Make Indonesia Orba Again”, Begini Pembelaan Partai Koalisi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Slogan “Make Indonesia Great Again” yang dilontarkan capres Prabowo Subianto belakangan dirisak netizen.
Jargon Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat berpidato, yakni “Make Indonesia Great Again” (membuat Indonesia kembali jaya), diplesetkan oleh warganet menjadi “Make Indonesia Orba Again” (membuat Orde Baru kembali di Indonesia).
Advertisement
Warganet ramai-ramai memplesetkan slogan Prabowo yang mirip dengan jargon Presiden AS Donald Trump tersebut, karena latar belakangi sejarah sang capres dari lingkaran dalam penguasa Orba Soeharto.
Namun, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, yakni Ferdinand Hutahaean mengklaim publik salah kaprah terhadap maksud slogan patronnya itu.
Ferdinand menjelaskan, maksud slogan Prabowo Subianto adalah seruan agar rakyat bersemangat mengembalikan kejayaan yang pernah dicapai Indonesia.
"Yang memplesetkan itukan adalah orang-orang yang kehilangan makna great [kejayaan]. Great itu harus dimaknai bahwa Indonesia memang pernah great, sebelum bangsa Indonesia ini terbentuk, masih Nusantara dan terbagi-bagi dalam banyak kerajaan," kata Ferdinand di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (15/10/2018).
Prabowo, kata dia, melalui slogan itu bertekad mengembalikan kejayaan Indonesia di mata dunia. Sebab, Presiden Jokowi yang menjadi capres petahana dianggap kurang komunikatif dengan bangsa-bangsa lain sehingga peran Indonesia di tingkat global menjadi lemah.
“Indonesia kehilangan peran di pergaulan dunia internasional sejak Pak Jokowi memimpin. Mungkin, kami paham sih keterbatasan komunikatif Pak Jokowi terhadap pemimpin-pemimpin dunia, sehingga mengakibatkan itu," ujarnya.
Ferdinand lantas menjelaskan, pihak-pihak yang memplesetkan slogan menjadi “Make Indonesia Orba Again” hanya memandang negatif masa Orde Baru.
"Mereka hanya orang yang melihat sesuatu yang negatif yang tidak paham indoensia seperti apa, tidak paham nusantara, jadi pemahamannya hanya menyalahkan dan menjelekkan Orde Baru," tuturnya.
Padahal, kata Ferdinand, masih ada prestasi-prestasi yang bisa diadaptasi dari zaman Orde Baru, yakni pembangunan.
"Padahal Orba punya prestasi luar biasa juga, meskipun punya kekurangan di bidang demokrasi. Nah demokrasinya itu akan kami perbaiki, tetapi era pembangunannya kan harus ditiru," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Tempat Wisata Jadi Simpul Macet saat Liburan, Pemda: Wisatawan Harus Cerdas, Manfaatkan Medsos
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Setara dan Infid: Indeks HAM Era Jokowi Stagnan
- Kemenag Akan Dirikan Madrasah Berciri Khas Hindu, Bernama Widyalaya
- Soal Temuan BPK tentang Vaksin Covid-19 yang Sisa Banyak, Ini Penjelasan Bio Farma
- Kabar Gembira! Daop Surabaya Beri Diskon Tiket 20%
- Seorang Pembalap asal Jakarta Meninggal saat Latihan di Sirkuit Boyolali
- Kayan Calon PLTA Terbesar di Asia Tenggara Akan Pasok Listrik IKN, Bahkan se Kalimantan
- ASDP Kerja Sama OTA, Beli Tiket Ferry Kini Semakin Mudah dari Ponsel Pintar
Advertisement
Advertisement