Advertisement
Ortu Meninggal, 3 Anak Calhaj Berangkat ke Tanah Suci

Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO—Sedikitnya tiga anak jemaah calon haji (calhaj) dari tiga kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah bakal berangkat menunaikan ibadah haji. Penyebabnya, orang tua (ortu) mereka meninggal sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
Persyaratan ketiga orang pengganti itu sudah lengkap dan akan berangkat sesuai kursi dan kelompok terbang (kloter) calhaj masing-masing. Ketiganya diminta segera menyesuaikan tahapan yang telah ditetapkan penyelenggara haji seperti manasik dan sebagainya.
Advertisement
Ketiga calhaj yang meninggal berasal dari Grogol, Polokarto dan Baki. “Sukoharjo ada tiga [calhaj] yang wafat dan alhamdulillah untuk pengganti sudah klir. Ketiganya digantikan anak-anak mereka. Ketiga calhaj itu sebenarnya akan berangkat suami istri,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo, Ihsan Muhadi, Rabu (4/7/2018).
Ihsan mengatakan penggantian itu sesuai kebijakan terbaru dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag RI yang menyatakan bagi calon haji yang sudah dipanggil untuk melunasi biaya haji kemudian pada saat masa pelunasan yang bersangkutan meninggal dunia maka dalam posisi ini bisa digantikan suami/istri atau anak.
Mantan Kepala Seksi Umrah dan Haji Kemenag Sukoharjo ini menjelaskan calhaj pengganti diminta mengajukan penggantian ke Kantor Kemenag untuk diteruskan ke Kemenag. “Kantor Kemenag kabupaten akan meneruskan penggantian itu ke pusat dengan rekomendasi dari Kanwil Kemenag Jateng dan sudah klir sehingga jumlah calhaj di Sukoharjo tahun ini tetap 722 orang. Mereka akan dibagi dalam tiga kloter dan berangkat pertama pada 29 Juli.”
Ihsan menyatakan jemaah haji Sukoharjo masuk kloter 45 yang memuat 136 calhaj bersama Kabupaten Klaten berangkat pada 29 Juli. Kemudian kloter 46 mandiri atau 355 calhaj asal Kabupaten Makmur berangkat 30 Juli dan kloter 47 berangkat 281 calhaj bersama calhaj Kabupaten Sragen berangkat pada 31 Juli.
“Tahapan sekarang untuk seluruh calhaj Sukoharjo adalah manasik di tingkat kecamatan. Tahun ini penyelenggara manasik tingkat kecamatan harus terdapat minimal 45 calhaj. Untuk itu, di kecamatan dengan jumlah calhaj kurang 45 orang digabungkan dengan kecamatan lain untuk latihan manasik. Seperti Weru, Tawangsari, dan Bulu digabung menjadi satu karena jumlah calhaj di masing-masing kecamatan sedikit,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement

Manunggal Fair Kulonprogo Targetkan 100 Ribu Pengunjung Tahun Ini
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Kouta Haji
- Tugas ke Luar Kota, Wapres Gibran Tak Hadiri Acara Pelantikan Menteri Baru
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
Advertisement
Advertisement