Hendak Umrah, Ustaz Ini Malah Ditangkap BNN Jateng
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG-Nasib apes dialami seorang ustaz di Solo, Agung Rukiyanto, 47. Dia ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 10 gram. Padahal, Senin (9/4/2018) ini, dia rencananya berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah.
Agung yang tinggal di Kampung Tegalayu, Kelurahan Bumi, Laweyan, Solo ini sehari-hari menjadi pengasuh di sebuah pondok pesantren di Laweyan. Agung ditangkap aparat BNN Jateng di Jl. Pungkruk, Desa Jetak RT 004/RW 008, Sragen, Jumat (6/4/2018) lalu. Agung ditangkap bersama rekannya, Sriyono, 53, warga Pringgading, Kelurahan Stabelan, Banjarsari, Solo. Dari tangan tersangka, aparat mendapati sabu-sabu seberat 10 gram.
Penangkapan itu bermula dari informasi bahwa ada pengiriman sabu-sabu. "Kami awalnya terima laporan ada yang bawa sabu-sabu. Setelah itu kita pantau gerak-geriknya, kami datangi, dan ditemukan sabu-sabu di dalam mobil tersangka," ujar Kepala BNN Provinsi Jateng, Brigjen Pol. Tri Agus Heru, saat jumpa pers di Kantor BNN Jateng, Senin.
Advertisement
Dari pengakuan kedua tersangka, mereka baru saja mengambil pesanan sabu-sabu untuk diantarkan ke seorang penadah di Solo. Baik Agung maupun Sriyono mengaku hanya sebagai kurir. Namun setelah diperiksa lebih lanjut, kedua tersangka tak hanya menjadi kurir narkoba, tetapi juga mengonsumsi sabu-sabu.
Kepada aparat BNN, Agung mengaku sempat berhenti mengkonsumsi sabu-sabu pada 2002. Namun, setelah bertemu dengan teman-temannya sesama pemakai barang haram itu, akhirnya Agung ikut tergoda.
Kepada wartawan Agung mengaku mengkonsumsi sabu-sabu setalah dirinya hadir dalam acara reuni dengan kawan lama yang sebagian adalah pemakai. Dalam pertemuan itu, dia diberi nomor telepon seseorang bernama Bejo. Bejo inilah yang diduga menjadi pemasok atau pengedar narkoba jenis sabu-sabu.
Selanjutnya terjadi kontak antara Bejo dengan Agung. Bejo yang tinggal di Kaliurang, Jogja, juga yang menyuruh Agung mengambil paket sabu-sabu ke Sragen. Bejo memberikan “bonus” Rp1 juta kepada Agung sebagai imbalan atas jasa pengambilan sabu-sabu. "Waktu reuni, saya pakai. Selanjutnya mau beli lagi malah dikasih kontaknya Bejo. Ditawari gratis, asal mau jadi kurir. Saya khilaf," ujar Agung dengan penuh penyesalan.
Agung mengaku menyesal kembali terjerat dalam pemakaian Narkoba. Penyesalan Agung kian bertambah karena seharusnya pada Senin ini dia seharusnya berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah. "Istri saya yang tetap berangkat," ujar Agung penuh penyesalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
BPBD Bantul Akan Dirikan Pos Banjir Longsor di Semua Kalurahan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
- Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakati Kerja Sama Energi
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Tidak Ada Lagi APK
- Menkes Budi Gunadi Kaget Banyak Anak Indonesia Terkena Diabetes Tipe 1
Advertisement
Advertisement