Advertisement
Dikabarkan Dekat dengan FPI, Hakim Artidjo Alkostar : Ngawur Sekali

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Hakim Agung Artidjo Alkostar angkat bicara menanggapi isu kedekatannya dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI).
“[Kabar dekat dan menjadi pengurus FPI] itu ngawur, ngawur sekali,” ujarnya singkat ketika ditemui di sela menghadiri peluncuran buku di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sabtu (31/3/2018).
Advertisement
Pasca Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan peninjauan kembali (PK) vonis kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, beredar kabar Artidjo Alkostar--yang turut menangani kasus itu--dekat dengan FPI. Bahkan, dia dikabarkan pernah menjadi pengurus Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia FPI.
Selama ini, FPI menjadi organ yang getol menuntut proses hukum kasus penistaan agama oleh Ahok hingga mendesak MA menolak PK Ahok. Artidjo menuturkan selama ini pihaknya belum pernah berurusan dengan FPI dalam kegiatan apapun.
Dia menjelaskan selama ini kiprahnya dalam bidang hukum cenderung memperhatikan kelompok tertindas termasuk minoritas. Artidjo pun mencontohkan bagaimana dulu ia getol membela rohaniwan Katolik Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau dikenal Rama Mangun.
Rama Mangun merupakan rohaniwan yang kala itu dikenal gigih melawan kebijakan penggusuran hunian warga lembah Kali Code Yogya oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta pada masa Orde Baru. Dia juga pernah membela kasus Santa Cruz di Dili, Timor Timur.
“Dulu saya membela orang Katolik di Timor Timur, membela Rama Mangun di Kali Code, jadi sangat tidak mungkin [saya dekat dan pernah menjadi pengurus FPI],” lanjutnya.
Artidjo juga enggan menanggapi penolakan atas pengajuan PK Ahok dalam kasus penistaan agama.
“Sudah saya masukkan di media jawaban saya,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Tempo.co
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement