Advertisement
PETIR PRAU : 3 Pendaki Ternyata Berteduh di Dekat Tower
Advertisement
Mereka meregang nyawa diduga karena efek jilatan petir di menara
Harianjogja.com, WONOSOBO—Sebanyak tiga pendaki Gunung Prau, kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, tewas tersambar petir, Minggu (23/4/2017). Mereka meregang nyawa diduga karena efek jilatan petir di menara (tower) seluler yang dampaknya jauh lebih merusak akibat medan listrik yang lebih kuat.
Advertisement
Baca juga : http://www.harianjogja.com/baca/2017/04/24/kecelakaan-wonosobo-3-pendaki-gunung-prau-tewas-tersambar-petir-811950">KECELAKAAN WONOSOBO : 3 Pendaki Gunung Prau Tewas Tersambar Petir
Ketiga korban meninggal itu merupakan bagian rombongan pendaki yang berjumlah 11 orang dari Jakarta Timur dan Depok, Jawa Barat. Mereka mendaki Prau dari Desa Patakbanteng, Kecamatan Kejajar, pada Sabtu (22/4/2017) sore. Setelah menghabiskan malam di puncak, para pendaki turun gunung pada Minggu siang. Kala itu, Prau dan sebagian besar kawasan Wonosobo diguyur hujan lebat.
Sesampai di dekat tower yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Desa Patakbanteng, para pendaki yang kelelahan mendirikan tenda. “Mereka istirahat untuk berteduh dan makan,” ujar Budi Cahyaningsih, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Setjonegoro Wonosobo, Senin (24/4/2017). Budi adalah kerabat Danang Yudi Asmoro, 28, penduduk Cipinang, Jakarta Timur, korban yang terluka akibat jilatan petir.
Saat para pendaki berteduh, petir dua kali menyambar di sekitar tower. Tiga pendaki kena sambaran dan meninggal akibat luka bakar yang cukup serius. Mereka adalah Deden Maulana Hidayat, 30, warga Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat; Aditya Agung Darmawan, 29, warga Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, dan Adi Setiawan, 29, tetangga Aditya. Dua lainnya juga disambar petir dan terluka, yakni Danang dan Syaiful Ulum, 35, warga Kelurahan Klendep, Jakarta Timur.
Danang, menurut Budi, mengalami luka bakar dari leher hingga punggung. Dia kesulitan menelan makanan dan minuman. “Danang sempat pingsan dan tidak ingat siapa orang yang pertama kali menolongnya,” kata Budi.
Sementara, enam orang lainnya mengalami trauma. Tim evakuasi gabungan dari Tim SAR, Polres Wonosobo, PSC 119 Dinas Kesehatan Wonosobo, Puskesmas Kejajar dan Garung, dan penduduk sekitar Gunung Prau mengevakuasi mereka dari pukul 16.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Galih Raditya, petugas Puskesmas Garung, yang mendampingi korban trauma menuju RSUD Wonosobo mengatakan evakuasi berlangsung cukup lama karena hujan lebat dan lokasi yang sulit dijangkau. Salah satu korban selamat, ujar Galih, mengatakan rekannya yang meninggal menghidupkan ponsel saat petir menyambar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Grand Final 4 Events Road to 3rd ICIHES 2025 Digelar
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- BPBD Kota Jogja Siaga 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem Musim Hujan
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 30 Oktober 2025
- Siap Hadapi PSIM Jogja, Pelatih Persik Fokus ke Serangan
- Dua Raperda Baru DIY Fokus pada Penguatan Aparatur dan Lembaga Sosial
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Kamis 30 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



