Advertisement
KAMPUS JOGJA : Dibawah Kemenristek & Dikti, Inilah Perubahan ISI Yogyakarta

Advertisement
Kampus Jogja ISI Yogyakarta kini dituntut menghasilkan sdm yang siap kerja.
Harianjogja.com, BANTUL-Berubahnya wadah dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ke Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, membuat pihak ISI Yogyakarta pun harus berupaya keras mengikuti target dan visi kementrian barunya itu.
Advertisement
Dengan berada di bawah wadah Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, ISI Yogyakarta dituntut untuk menghasilkan output sarjana seni yang siap terjun di dunia industri kerja. Tuntutan lulusan ISI Yogyakarta saat ini memang lebih pada efektifvitas keilmuan yang tak hanya sekadar merayakan kesuksesan alumni melalui karyanya saja, tapi juga diukur sejauh mana karya itu memiliki nilai jual yang bersifat ekonomis.
"Tapi bukan berarti lantas membuat lulusan kami terjerembab di dalam konteks komodifikasi karya," terang Rektor ISI Yogyakarta, M. Agus Burhan, Senin (18/5/2015) siang di Gedung Rektorat Baru ISI Yogyakarta.
Menurutnya, paradigma konvensional mahasiswa yang menganggap seni adalah konservasi konsep adiluhung semata sudah seharusnya diubah.
Baginya, seni harus lebih memiliki nilai ekonomis. Untuk itu, ada beberapa hal yang telah dilakukannya. Di antaranya adalah evaluasi ulang kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), hingga perluasan dan pendirian beberapa program studi (prodi baru).
Beberapa prodi baru yang dimaksudkannya antara lain Jurusan Musik Pendidikan, Penciptaan Musik dan Penyajian Musik di Fakultas Seni Pertunjukan, serta Jurusan Tata Kelola Seni di Fakultas Seni Rupa.
"Harapannya, prodi-prodi ini, 2017 mendatang bisa didorong menjadi fakultas baru," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Pekerja di DIY Dukung SE Larangan Penahanan Ijazah, Ini Alasannya
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement