Advertisement
Guru Swasta Pertanyakan Tunjangan Profesi Yang Tak Kunjung Cair

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Guru sekolah swasta mempertanyakan tunjangan profesi 2014 yang tak kunjung cair hingga menginjak akhir Juli. Guru swasta merasa nasib mereka tidak benar-benar diperhatikan, Selasa (22/7/2014).
Salah satu guru SMK 45 Wonosari Hanifah Irmawati mengatakan ia bahkan belum meneria tunjangan sertifikasi selama 2013. Guru Bimbingan Konseling tersebut mengaku sudah berkali-kali mengadukan nasibnya ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul. Pertama ia menanyakan pada Agustus 2013, ia pun diminta kembali pada Desember 2013 dan baru dibukakan data. Ternyata ada kesalahan entri data bank penerima oleh petugas entri di Disdikpora Gunungkidul. Bank penerima harusnya BRI namun tertulis BPD.
Advertisement
“Kami guru swasta tidak mengumpulkan dapodik seperti guru lainnya. Kami mengumpulkan berkas dan yang memasukkan data adalah petugas daari dinas sendiri. Tapi dulu malah saya yang disalahkan,” ungkap dia.
Hanifah mengaku mendapatkan janji akan cair pada awal Januari 2014 namun tidak kunjung cair pula. Ia kemudian kembali mempertanyakan tunjangannya tersebut dan kembali mendapatkan janji akan cair pada April. Namun, seperti janji sebelumnya, Hanifah hanya bisa gigit jari.
“Padahal uang tunjangan profesi itulah yang kami andalkan. Karena pendapatan dari sekolah masih di bawah UMR sekitar Rp700.000. Tapi justru yang 2014 juga belum cair,” ungkap dia.
Guru lainnya Ratijo mengaku sudah sempat merasa lega saat menteri pendidikan menginstruksikan seluruh tunjangan cair maksimal Maret. Namun hanya tunjangan untuk guru negeri yang cair sedangkan swasta belum.
“Sejak dipegang pusat, tunjangan kami jadi tidak lancar. Namun, kami juga meminta Disdikpora Gunungkidul untuk benar-benar memperjuangkan hak kami. Guru swasta jangan dianak tirikan,” ujar Guru Produktif Otomotif tersebut.
Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rosyid mengungkapkan untuk guru non pegawai negeri sipil tunjangan profesi langsung dibayarkan oleh pusat. Pembayaran sudah tidak melalui daerah lagi. Bahron menambahkan Disdikpora Gunungkidul tidak lepas tangan. Disdikpora memberikan dukungan berupa klarifikasi data tentang guru yang telah memenuhi syarrat mendapatkan tunjangan. Jika lama belum cair maka akan dilakukan komunikasi dengan pusat.
“Ditunggu saja semoga segera cair,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Merapat ke Barisan Prabowo-Gibran, Khofifah: Resminya Januari Kawan-kawan!
- Asal-usul Unik Nama Umbul Susuhan di Ngawen Klaten, Konon dari Sarang Burung
- Petani di Semarang Jadi Korban Pembegalan, Motor Digondol & Kena Bacokan Sajam
- Koridor Gatsu & Kampung Kemlayan: Ruang Seni Mural yang Instagramable di Solo
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Ada APK di Dekat Kantor Pemerintahan & Sumbu Filosofi, Ini Kata Satpol PP Jogja
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Buku Antologi Sudirman Said 'Bergerak dengan Kewajaran Dibedah 4 Guru Besar di Jogja
- Erick Thohir Komitmen Perangi Korupsi di Lingkungan BUMN
- 500.000 Warga di Gaza Terancam Kelaparan
- Masyarakat Perlu Segera Menolong Bila Menemukan Tanda KDRT, Ini Alasannya
- Bawaslu Kaji Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye oleh Komika di Acara Desak Anies
- Pengungsi Palestina Tak Miliki Tempat Berlindung di Rafah
- Seorang WNI Relawan MER-C Dievakuasi dari Gaza
Advertisement
Advertisement