Teka-Teki “Jenglot” Asal Chili Terungkap

Advertisement
[caption id="attachment_400128" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=400128" rel="attachment wp-att-400128">http://images.harianjogja.com/2013/04/dunia-unik-dailymail-370x209.jpg" alt="" width="370" height="209" /> Foto Dailymail[/caption]
Oscar Munoz pada 19 Oktober 2003 menemukan sebuah fosil humanoid -- menyerupai manusia -- misterius ditemukan di Gurun Atacama Chili. Fosil itu ditemukan saat Oscar Munoz mencari benda-benda bersejarah di Kota La Noria, sebuah kota "hantu" di Gurun Atacama.
Advertisement
Oscar menemukan fosil sepintas di Indonesia lebih dikenal sebagai jenglot itu di dekat reruntuhan gereja tua. Saat itu, Oscar Munoz menemukan kain putih yang membungkus sebuah kerangka aneh.
Temuan itu memicu kehebohan dan spekulasi ada yang menduga, itu adalah janin yang digugurkan, monyet, atau bahkan alien.
Bentuknya mirip kerangka manusia, tapi sangat kecil hanya enam inchi atau sekitar 15 cm. Ada tonjolan aneh di kepalanya yang menggelembung -- tak proporsional dibanding tubuhnya yang kecil, hitam, dan bersisik. Mahluk itu juga punya gigi keras dan tak seperti manusia, ia memiliki 9 tulang rusuk. Diberi nama Atacama Humanoid atau disingkat Ata.
Program dokumenter teranyar, Sirius, berusaha memecahkan misteri soal fosil tersebut. Seperti dimuat Huffington Post yang dilansir Dailymail, Rabu (24/3) tayangan perdana serial tersebut ditunggu-tunggu orang-orang yang antusias dengan UFO.
Seperti ditayangkan dalam film dokumenter, sampel DNA dari sumsum tulang yang diekstrasi di spesimen kerangka, dianalisa oleh para ilmuwan terkemuka dari universitas bergengsi di Amerika Serikat.
Kesimpulannya, benda tersebut adalah "mutasi menarik" dari seorang manusia berjenis kelamin pria, yang yang selamat setelah dilahirkan, berusia antara enam sampai delapan tahun.
“Saya bisa mengatakan, dipastikan ini bukan monyet. Melainkan manusia -- lebih dekat ke manusia daripada simpanse. Ia hidup hingga berusia enam sampai delapan tahun," kata Garry Nolan dari Sekolah Kedokteran Stanford University, California.
"Jelas, mahluk itu pernah bernafas, makan, bermetabolisme. Pertanyaannya, seberapa besar mahluk itu ketika dilahirkan," tambah dia. Dan jangan khawatir, "DNA mengungkapkan banyak hal. Kami juga memiliki teknik komputasi yang memungkinkan kita untuk menentukan, dalam waktu singkat, apakah nyatanya, ini manusia."
Selain mempelajari asal-usul Ata, dokumenter Sirius juga mengeksplorasi dugaan lawatan UFO dan ET, dengan mengungkap dokumen rahasia, dan dugaan teknologi propulsi canggih yang digunakan mahluk ekstraterresterial menuju Bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setelah Amankan Dokumen & Bukti di Kantor Kamentan, Ini Langkah KPK Berikutnya
- Selain Bangun Infrastruktur Transportasi, Pemerintah juga Bangun Ini
- Kasus Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia, Klub Suap Wasit hingga Rp1 Miliar
- Sederet Artis yang Raup Cuan dari TikTok Shop
- Ini Modus Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja, Berangkat dari Solo Minggu 1 Oktober 2023
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- New York Banjir, Sejumlah Jalan dan Jalur KA Bawah Tanah Terendam
- Viral NU Haramkan Yogurt dan Es Krim, Berikut Penjelasan Lengkapnya
- Sempat Viral, 7 Orang Ditangkap karena Aksi Perundungan dan Penganiayaan Anak di Makassar
- Sabtu Pagi, Kota di Indonesia Ini Jadi Tempat Paling Berpolusi Udara di Dunia
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Turun, Waktunya Borong
- Proyek Bandara VVIP IKN Senilai Rp4,28 Triliun MUlai Dilelang
- Empat Orang KKB Tewas Saat Baku Tembak dengan Tim Gabungan TNI-Polri
Advertisement
Advertisement