Advertisement
Dalam 6 Hari, Gaya Sederhana Paus Fransiskus Sudah Mencuri Simpati

Advertisement
[caption id="attachment_389131" align="alignleft" width="300"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/03/19/dalam-6-hari-gaya-sederhana-paus-fransiskus-sudah-mencuri-simpati-389130/paus-fransiskus" rel="attachment wp-att-389131">http://images.harianjogja.com/2013/03/paus-fransiskus.jpg" alt="" width="300" height="200" /> Paus Fransiskus/Bloomberg[/caption]
VATIKAN–Meski baru terpilih selama 6 hari, gaya kepemimpinan Paus Fransiskus sudah terlihat sangat berbeda dengan pendahulunya Benediktus.
Advertisement
Pendekatan Fransiskus yang bak imam paroki ketimbang sosok monarki yang hilang sejak mangkatnya Paus Yohanes Paulus II yang karismatis itu telah menyalakan antusiasme umat. Gaya sederhananya ini berhasil merebut hati umat Katolik.
Enam hari adalah waktu yang singkat untuk menilai kepausan, namun penerimaan orang pada Paus Fransiskus memperlihatkan apa yang diharapkan kebanyakan umat Katolik dari seorang Paus.
“(Jorge Mario) Bergoglio mewakili jalan yang tidak diambil delapan tahun silam,” kata Massimo Faggioli, teolog dari Italia yang mengajar pada Universitas St Thomas di Minneapolis.
“Benediktus adalah teolog hebat, namun menjadi Paus bukanlah tentang teologi,” katanya. “Saya kira sejarah akan melihatnya sebagai seorang paus yang menunjukkan sisi khusus dari apa Katolikisme saat ini, bukan sebagai Paus yang berbicara untuk semua Gereja.”
Enzo Bianchi, kepala gerakan biara Bose di Itali, melukiskan suasana yang berkembang kini dengan atmosfer Gereja beberapa bulan lalu.
“Ketika kita membicarakan Gereja, kita melakukannya tanpa senyum,” tulisnya. “Kini sekali lagi kita bisa melihat Gereja dengan simpati.”
Nada bicara Benediktus berpilar pada tradisi intelektual Gereja yang panjang, padahal iman juga datang dari hati. Sebaliknya, Fransiskus telah mengesankan para kardinal karena berusaha menyisihkan sisi monarkis dari kepausan yang diakrabi Benediktus.
Fransiskus lebih suka menaiki bus ke Vatikan ketimbang menunggu limosin. Sebelum konklaf, para kardinal pemilihnya telah menekankan pendekatan baru sedang dibutuhkan oleh Gereja.
Benediktus terpilih pada 2005, sebagian untuk memastikan kelangsungan Gereja setelah mangkatnya Paus Yohanes Paulus II dan sebagian karena dia adalah orang yang paling tepat untuk reformasi Curia yang kemudian gagal dia capai.
Dia malah fokus pada merestorasi tradisi Gereja dalam melawan apa yang dia rasa sebagai tafsiran terlalu liberal dari reformasi Konsil Vatikan Kedua (1962-1965).
Selama prakonklaf, Kardinal Bergoglio telah mengesankan para kardinal pemilihnya karena perkatannya, “Anda tak bisa memiliki gembala di bukit dan domba di lembah.”
Pada hari-hari pertama dalam tugasnya, Fransiskus berulangkali menyampaikan pesan yang sedapat mungkin mengabaikan kemewahan Vatikan.
Dia menyatakan, adalah tugasnya sebagai Uskup Roma untuk bekerjasama dengan uskus-uskup lain dalam merengkuh hati orang sebisanya, seperti ketika dia berlaku sebagai imam paroki biasa untuk menyerukan misa bagi pekerja Vatikan yang disambut massa di luar Gereja.
Umat Katolik mendengar pesannya itu.
“Saya suka Paus ini,” kata Anna Barone, orang Italia yang menunggui Paus setelah Misa Minggu di Kota Vatikan. Sementara di toko-toko dekat Vatikan, tergelar T-shirt bertuliskan “I love Papa Francesco”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ginting Satu Grup dengan Axelsen, Ini Hasil Lengkap Drawing World Tour Finals
- 3 Oknum Anggota TNI Divonis Penjara Seumur Hidup Kasus Pembunuhan Berencana
- Jadi Pintu Tol Fungsional Solo-Jogja, Median Jalan di Kuncen Klaten Dibongkar
- Terima Gratifikasi Rp44 Miliar, Mantan Bupati Sidoarjo Divonis 5 Tahun Penjara
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Akhir Tahun, Taman Pintar Kejar Target 30 Ribu Kunjungan Wisatawan
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Kayan Calon PLTA Terbesar di Asia Tenggara Akan Pasok Listrik IKN, Bahkan se Kalimantan
- ASDP Kerja Sama OTA, Beli Tiket Ferry Kini Semakin Mudah dari Ponsel Pintar
- Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman
- Indonesia dan Korea Bersepakat Tinggalkan Dolar Mulai 2024
- Bulog Disarankan Dapat Kuota Impor Gula untuk Menekan Harga
- Komisi Yudisial Diminta Awasi Praperadilan Firli Bahuri dan Eddy Hiariej Hari Ini
- KAI Tebar Diskon Tiket Kereta Api untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Advertisement
Advertisement