Advertisement
Untuk Lanjutkan Proyek Infrastruktur Papua, Kementerian PUPR Tunggu Rekomendasi TNI-Polri
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan) saat meninjau pembangunan jalan Trans Papua, tepatnya kilometer 84 ruas jalan Merauke-Sota, di Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (16/11). - Dok. Biro Pers Setpres
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Terkait kelanjutan proyek-proyek infrastruktur yang mendapat gangguan keamanan di Papua, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menunggu rekomendasi dari Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya menghentikan proyek pembangunan jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak hingga kondisi keamanan terjamin. Di lokasi ini, para pekerja konstruksi dari PT Istaka Karya (Persero) dilaporkan mendapat gangguan keamanan dari kelompok tidak dikenal.
Advertisement
Dia menambahkan, sejak empat bulan lalu, pihaknya juga menghentikan pembangunan jembatan yang digarap PT Brantas Abipraya (Persero) di segmen 5 Trans Papua.
"Kami hentikan dulu sampai kondusif dan menunggu rekomendasi Pangdam dan Kapolda," ujar Basuki dalam jumpa pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12).
BACA JUGA
Menurut Basuki, proyek pembangunan jembatan dikerjakan oleh dua kontraktor. Istaka mengerjakan 14 jembatan sedangkan Abipraya menggarap 21 jembatan.
Secara keseluruhan ada 35 jembatan di segmen 5 Trans Papua sepanjang 278 kilometer. Segmen ini menghubungkan menghubungkan Wamena - Habema - Nugi - Kenyam- Batas Batu- Mumugu.
Basuki menekankan, gangguan keamanan tidak akan menyurutkan pemerintah dalam membangun infrastruktur di Papua. Dia menyebut, pembangunan infrastruktur di provinsi paling Timur itu merupakan bagian dari komitmen pemerintah membangun infrastruktur secara merata.
Dia mengakui, masyarakat Papua mendukung pembangunan proyek. Bahkan di lokasi pembangunan jembatan di Kali Yigi dan Kali Auruk, warga setempat menjamin keamanan para pekerja.
"Warga tidak ada yang menolak. Gangguan ini dilakukan kelompok bersenjata. Kami membangun infrastruktur untuk memenuhi rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ribuan Hektare Sawah di Kulonprogo Terendam Banjir, Ini Langkah Dinas
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Timnas Futsal U-19 Indonesia ke Final Seusai Hajar Vietnam 7-3
- Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
- Kaliurang dan Jip Wisata Masih Jadi Favorit Libur Natal di Sleman
- Libur Akhir Tahun, AA Service HP di Jogja Kebanjiran Pelanggan
- Persik Kediri Tekuk Persis Solo 2-1 di Super League 2025
- Buruh KSPI Jadwalkan Demo 2 Hari Tolak UMP 2026 DKI dan Jabar
- Debut Gemilang Luca Zidane, Pelatih Aljazair Beri Pujian
Advertisement
Advertisement



