Advertisement

Soal Pernyataan Prabowo tentang Tampang Boyolali, Bupati: Tidak Ada Maaf Bagimu

Akhmad Ludiyanto
Minggu, 04 November 2018 - 18:24 WIB
Nina Atmasari
Soal Pernyataan Prabowo tentang Tampang Boyolali, Bupati: Tidak Ada Maaf Bagimu Massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes pernyataan calon presiden Prabowo Subianto di jalan Boyolali-Semarang, Boyolali, Minggu (4/11 - 2018). (Solopos/M. Ferri Setiawan)

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI -- Warga Boyolali mengekspresikan kekecewaan kepada calon presiden Prabowo Subiyanto atas sebagian pidatonya yang mereka nilai melecehkan warga Boyolali. Upaya itu dilakukan ribuan warga denngan turun memadati jalan-jalan utama di seputar kota Boyolali, Minggu (4/11/2018).

Sebelumnya, Prabowo pada Peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi (Sandiaga Uno) di kompleks Ruko Galaxy Jl. Boyolali-Semarang, Winong, Boyolali Kota, Selasa (30/10/2018), mengatakan di depan kelompok pendukungnya di Jakarta saat ini banyak hotel mewah.

Advertisement

Hotel-hotel yang di antaranya dibangun investor asing itu bertarif selangit sehingga tidak setiap orang mampu menginap di sana, termasuk warga Boyolali yang hadir pada acara itu. Bahkan, Prabowo menambahkan boleh jadi warga Boyolali yang datang pada acara siang itu diusir dari hotel.

“Kalian kalau masuk mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang kalian, ya, tampang-tampang Boyolali ini," kata Prabowo disambut tawa hadirin.

Kutipan tersebut kemudian viral di media sosial serta memancing reaksi dari banyak kalangan. Terlebih warga Boyolali yang kemudian mengekspresikannya dengan aksi turun ke jalan, Minggu.

Dalam aksi bertema “Boyolali Bermartabat” itu, warga sebagian besar mengendarai sepeda motor. Sebagian membawa spanduk bertuliskan “Boyolali Anti Prabowo”, “Aku Wong Boyolali”, “Ojo Nggugah Sapi Ndekem”, "Boyolali Bermartabat Prabowo Psikopat”, dan sebagainya.

Warga juga berorasi secara bergantian di sepanjang jalan. Mereka pada intinya kecewa terhadap Prabowo yang mereka nilai merendahkan masyarakat Boyolali. Peserta lain ada yang mengibarkan kain merah putih raksasa berukuran puluhan meter dan mengaraknya keliling kota.

Aksi turun ke jalan itu berakhir sekitar pukul 11.00 WIB dan mereka membubarkan diri kembali ke daerah asal masing-masing.

Sementara itu, di gedung Balai Sidang Mahesa, massa lain juga berkumpul dan mengikuti orasi-orasi yang disampaikan tokoh masyarakat setempat. Seno Kusumoharjo, salah satu tokoh masyarakat Boyolali, menyatakan kekecewaan atas pidato Prabowo.

Menurutnya, Boyolali adalah kota yang tenang dan tenteram bersahaja. Namun hari ini warga Boyolali mengespresikan kemarahan mereka dan memprotes pidato Prabowo. Dia juga menyatakan keberatan dan protes atas pelecehan terhadap wilayah dan rakyat Boyolali.

“Pernyataan Prabowo adalah bentuk pelecehan terhadap wilayah Boyolali,” ujarnya.

Karenanya, dia mengajak warga Boyolali agar tidak memilih Prabowo Subiyanto sebagai presiden pada Pemilu 2019. “Pesan satu, satu pesan, yang perlu disampaikan kepada warga Boyolali di mana pun berada. Apa pun agamanya, apa pun profesinya, apa pun partainya, adalah haram memilih Prabowo sebagai presiden dalam Pemilu 2019,” ujarnya disambut riuh ribuan warga yang memadati gedung yang dikenal dengan Dome tersebut.

Tidak Ada Maaf

Sementara itu, Bupati Boyolali Seno Samodro yang juga berorasi menyatakan Prabowo tidak perlu meminta maaf kepada Boyolali karena dia tidak akan memaafkannya. “Tidak ada maaf bagimu,” ujar Seno Samodro yang merupakan adik Seno Kusumoharjo ini.

Di sisi lain, Seno berpesan kepada warga Boyolali yang berkonvoi agar tidak melakukan tindakan anarkistis. Sementara itu, aksi turun ke jalan itu membuat jalan-jalan di sekitar Boyolali juga dipadati kendaraan konvoi peserta.

Di dalam kota, arus lalu lintas dari dan keluar Boyolali dialihkan melalui jalur lingkar utara dan lingkar selatan.

Sementara itu, aksi tersebut mendapat pengamanan ratusan personel dari unsur polisi, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan sebagainya. Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi di sela-sela kegiatan mengatakan 500 polisi diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi.

“Kami bertugas mengamankan jalannya kegiatan agar berjalan aman dan lancar,” ujarnya kepada wartawan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement