Advertisement
Dangkalnya Muara Dikeluhkan Nelayan Aceh
Advertisement
Harianjogja.com, MEULABOH-Masyarakat dan nelayan di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh mengeluh terhadap kondisi muara Kuala Gabi yang terus dangkal karena terjadi sedimentasi mulut muara sungai di kawasan setempat.
Sementara itu, proyek pekerjaan pengerukan yang telah dikerjakan pemerintah daerah tidak sempurna.
Advertisement
"Muara Kuala Gabi di Pulo Sorok, Kecamatan Singkil kembali dangkal sehingga armada nelayan bisa lancar keluar dan masuk hanya ketika pasang laut," kata Kani, salah seorang tokoh nelayan Pulo Sorok, di Aceh Singkil, Kamis (13/9/2018).
Kuala Gabi merupakan muara yang merupakan jalur lintasan utama keluar masuknya armada nelayan maupun armada kapal motor angkutan penumpag ke pulau - pulau terluar di Aceh Singkil, padahal sudah pernah dilakukan normalisasi berupa pengerukan mulut muara tersebut.
"Kapal nelayan maupun penumpang penyeberangan lintasan Pulau Banyak-Singkil sudah tiga bulan ini kembali mengalami kesulitan saat hendak keluar maupun masuk ke pelabuhan tradisional bongkar muat di Tangkahan," katanya.
Dia mengatakan, menanti pasang air laut adalah solusi sementara memudahkan kapal keluar maupun masuk yang menggunakan lintasan muara itu, namun kalau air laut di muara surut, perahu nelayan terpaksa menunggu sampai datangnya pasang laut.
Di daerah itu ada dua lokasi pelabuhan bongkar muat barang dan penumpang yang harus melewati pintu muara sungai tersebut, seperti pelabuhan bongkar muat di lokasi jembatan tinggi dan pelabuhan lokasi perusahaan PT Socfindo lama.
Untuk keselamatan kapal dan penumpang disaat tidak terjadi pasang air laut, kapal motor nelayan terpaksa meminta izin ke Syahbandar untuk bersandar di Pelabuhan Cargo, selanjutnya jika terjadi pasang air laut barulah armada nelayan masuk ke pelabuhan untuk bongkar muat.
"Kami meminta Pemkab Aceh Singkil mengeruk kembali mulut muara. Kuala sudah dangkal meski baru dikerjakan setahun lalu, atau diperbaiki Kuala Gabi yang berada persis di sebelah pelabuhan kargo," kata tokoh nelayan Singkil itu.
Pembukaan pintu kuala itu telah dilakukan dengan pengerukan lokasi pesisir muara laut yang menembus lokasi baru menuju pelabuhan bongkar muat barang yang dikerjakan pada September 2017 melalui pembiayaan tanggap darurat senilai Rp400 juta.
Pekerjaan berupa pengerukan sedalam lima meter dan lebar 25-30 meter dilakukan dengan excavator, material diangkut dengan dua boat nelayan berjarak sekira 200 meter dari pintu kuala yang lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
- Jokowi Siapkan Program Unggulan untuk Prabowo-Gibran
- Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Advertisement