Advertisement
Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
Warga Palestina melintas di jalan yang dikelilingi bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Jumat (12/4/2024). Antara/Xinhua - Rizek Abdeljawad
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tingkat kelaparan di Jalur Gaza dapat melampaui ambang batas yang menyebabkan krisis pangan, malnutrisi, dan kematian diperkirakan terjadi dalam waktu enam pekan ke depan. Hal ini diutarakan Program Pangan Dunia (WFP).
Direktur WFP Gian Caro Cirri mengatakan situasi krisis kelaparan di Gaza semakin buruk setiap hari. "Ada bukti-bukti yang masuk akal bahwa ketiga ambang batas kelaparan —krisis pangan, malnutrisi, dan kematian— akan terlewati dalam enam minggu ke depan," ungkap Cirri seperti dikutip Reuters, Kamis (25/4/2024).
Advertisement
Laporan yang didukung PBB yang diterbitkan pada bulan Maret mengatakan bahwa kelaparan sudah dekat dan kemungkinan akan terjadi pada bulan Mei di Gaza utara dan dapat menyebar ke seluruh daerah kantong pada bulan Juli.
Pada Selasa (23/4/2024), seorang pejabat AS mengatakan bahwa risiko kelaparan di Gaza, terutama di bagian utara, sangat tinggi.
Cirri berbicara pada peluncuran laporan dari Global Network Against Food Crises, sebuah aliansi aktor-aktor kemanusiaan dan pembangunan termasuk badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Dalam laporannya, jaringan ini menggambarkan prospek 2024 untuk Timur Tengah dan Afrika sangat memprihatinkan karena perang Gaza dan akses kemanusiaan yang terbatas, serta risiko konflik menyebar ke tempat lain di wilayah tersebut.
"Khusus untuk Gaza, konflik membuat sulit dan terkadang tidak mungkin untuk menjangkau orang-orang yang terkena dampak," kata Cirri.
BACA JUGA: Kontrak Shin Tae-yong Resmi Diperpanjang untuk Timnas Indonesia hingga 2027
Cirri menyerukan peningkatan bantuan ke Gaza secara besar-besaran. Namun ia khawatir kondisi saat ini akan semakin memperburuk kelaparan di sana.
PBB telah lama mengeluhkan adanya hambatan untuk menyalurkan bantuan ke seluruh Gaza dalam enam bulan sejak Israel memulai serangan udara dan darat terhadap Hamas di Gaza.
Israel membantah telah menghambat pasokan bantuan kemanusiaan dan menyalahkan lembaga-lembaga bantuan atas ketidakefisienan dalam pendistribusiannya.
Kampanye militer Israel telah membuat sebagian besar wilayah berpenduduk 2,3 juta jiwa itu menjadi gurun pasir dengan bencana kemanusiaan yang terjadi sejak 7 Oktober, ketika Hamas menyulut perang dengan menyerbu ke wilayah selatan Israel.
Cirri mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk menghindari kelaparan di Gaza adalah dengan memastikan pengiriman pasokan makanan secara langsung dan setiap hari. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Dhian Novitasari Kembali Pimpin Porserosi Kota Jogja
- Brigitte Bardot Meninggal Dunia, Ikon Seks Global dan Simbol Prancis
- Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
- Kalah dari Malut United, Fabio Lefundes Minta Fair Play Dijaga
- Justin Bieber Kritik Industri Musik: Artis Bukan Komoditas
- Crazy Rich China Pilih Pindahkan Jet Pribadi ke Singapura dan Jepang
- PSS Sleman Hajar Persipal Palu 4-0 di Maguwoharjo
Advertisement
Advertisement




