Advertisement
Jika JK Tak Berkenan, Cak Imin Dukung Mahfud MD Jadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf Amin

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendukung Mahfud MD menjadi ketua tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, jika Jusuf Kalas (JK) tidak berkenan.
Cak Imin mengatakan ketua tim sukses Jokowi-Ma'ruf rencananya akan diumumkan oleh Jokowi langsung Jumat (17/8). Beberapa nama yang menguat adalah di antaranya JK. Disinggung soal nama Mahfud MD.
Advertisement
"Kalau Pak Mahfud mau bagus, saya mendukungnya. Kalau pak JK tidak mau, maka Pak Mahfud alternatifnya," kata Cak Imin kepada wartawan seusai menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-73 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bantul, Pleret, Jumat (17/8).
Wakil Ketua MPR RI ini berujar dukungannya agar Mahfud MD menjadi ketua tim sukses Jokowi-Ma'ruf bukan sebagai obat gagalnya mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu menjadi calon wakil presiden Jokowi, tapi sebagai bentuk penghormatan.
BACA JUGA
"Kalau Pak JK tidak mau, saya berharap Pak Mahfud sebagai penghormatan," kata Cak Imin.
Diketahui nama Mahfud MD sempat santer menjadi kandidat kuat calon pendamping Jokowi. Mahfud sudah bicara blak-blakan di acara Indonesia Lawyer Club terkait kegagalannya menjadi cawapres. Salah satu pernyataannya bahwa Muhaimin Iskandar menyaksikan Ma'ruf Amin meminta salah satu kader NU, Robikin untuk memberikan ancaman kepada Jokowi bahwa jika tidak memilih Ma'ruf Amin, maka NU tidak bertanggung jawab secara moral atas pemerintahan kalau bukan kader NU yang dipilih.
Muhaimin mengatakan PKB tidak pernah mengintervensi Jokowi untuk memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres, karena suara PKB tidak cukup signifikan untuk melakukan tekann itu.
Menurut dia, Jokowi dalam memilih Ma'ruf Amin betul-betul independen, melalui pertimbangan yang matang setelah menerima masukan dari part-partai kolisi dan para tokoh. Alasan pemilihan Makruf Amin, kata Cak Imin, Presiden memiliki banyak pertimbangan, di antranya pertimbangan Nasionalis-Religius atau Nasionalis-Agamis, pertimbangan soliditas NU, tantangan, ancaman ekstremisme, persatuan dan kesatuan, serta melanjutkan program revolusi mental. "Pilihan [Ma'ruf Amin] ini tepat," kata Cak Imin.
Panglima Santri ini menegaskan sekali-kalinya Jokowi mengumumkan nama cawapres adalah Ma'ruf Amin, tidak pernah ada yang lain.
Sementara itu disinggung soal Capres dan Cawpres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendapatkan kartu NU dari PBNU, Cak Imin menyatakan kartu tersebut hanya sebagai simbol PBNU dalam menjaga independensi sebagai kelembagaan NU dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 mendatang.
Iya meyakini pemberian kartu NU tidak akan memecah suara Nahdliyin untuk tetap memilih pasangan Jokowi-Makruf.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 300 Juta Orang di Dunia Tak Punya Rumah dan Tinggal di Kawasan Kumuh
- 17 Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diidentifikasi
- Layanan Darurat Triple Zero (000) Australia Gagal, Diduga Terkait 4 Kematian
- Alasan KPK Kembalikan Alphard yang Disita dari Rumah Immanuel Ebenezer
- Bandara Hollywood Burbank Tanpa Pengatur Lalu Lintas Udara
Advertisement

Dana Transfer DIY Berkurang Rp170 Miliar, Ini Pos Anggaran Diefisiensi
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Polri Sebut Korupsi PLTU 1 Kalbar Rugikan Negara Rp1,35 Triliun
- Angka Kecelakaan Lalu Lintas DIY Diklaim Turun 4 Persen
- OJK Bahas Ketahanan Keuangan Global di Era Disrupsi
- Persiba Balikpapan Tumbang 0-2 di Kandang Kendal Tornado FC
- Detik-Detik Drone Show Liuyang Berubah Jadi Petaka
- Keracunan MBG di Mlati, Yayasan Pemilik Dapur Beri Ganti Rugi Rp47 Juta
- BPH Migas Dorong Shell CS Sepakati Beli BBM dari Pertamina
Advertisement
Advertisement