Advertisement
Ketakutan, Wisatawan Asing Satu Per Satu Tinggalkan Lombok Barat
Dampak gempa Lombok, NTB - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, LOMBOK BARAT- Puluhan wisatawan asing yang sedang berwisata di kawasan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, ramai-ramai meninggalkan destinasi wisata pantai yang terkenal itu pada Senin (6/8/2018), pascagempa 7 Skala Richter yang terjadi pada Minggu (5/8/2018) malam.
"Kami terpaksa harus pergi lebih awal, karena khawatir terjadi gempa susulan," ujar wisatawan asal Belanda yang mengaku bernama Dave di Senggigi, Lombok Barat, Senin.
Advertisement
Ia mengatakan, pascagempa ia bersama rekannya ingin segera meninggalkan Lombok menuju Belanda melalui Bandara Internasional Lombok (BIL).
Dari Lombok wisatawan yang tidak menyebutkan nama lengkapnya itu akan meneruskan perjalanan ke Bali atau langsung ke Belanda melalui Jakarta.
BACA JUGA
Saat gempa terjadi, Dave mengaku panik terlebih lagi muncul tanda peringatan tsunami. "Saat gempa, kami bersama wisatawan lainnya yang menginap di hotel diminta untuk lari ke bukit-ke bukit karena ada informasi potensi tsunami," terangnya.
Puluhan wisatawan dari luar negeri keluar meninggalkan kawasan wisata Senggigi di angkut menggunakan sejumlah kendaraan, langsung menuju bandara. "Terpenting kami pulang dengan selamat," ucapnya.
Wisatawan asal Austria, Marion, juga meninggalkan Senggigi karena khawir terjadi gempa susulan di daerah itu. "Kami masih takut, karena khawatir terjadi gempa susulan," terangnya.
Dari Lombok, dia akan menuju Bandara Ngurah Rai di Bali sebeluum pulang ke negara asalnya Austria.
Para wisatawan lokal maupun mancanegara yang sedang berlibur di kawasan wisata Gili Matra (Trawangan, Meno dan Air) memilih untuk keluar meninggalkan pulau pascagempa bumi Minggu malam.
"Saya khawatir ada gempa susulan. Sekarang saya mau ke Pelabuhan Lembar saja," kata Jolan, WNA asal Inggris saat ditemui di Simpang Empat Bangsal, Kecamatan Pemenang.
Ia dan rekannya menikmati liburan di Gili Trawangan, dan memutuskan untuk pindah ke Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, karena tidak ada kapal cepat yang beroperasi dari Gili Matra menuju pulau dewata Bali.
"Tidak ada kapal cepat, makanya saya mau ke Pelabuhan Lembar saja. Katanya di sana ada kapal penyeberangan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jalan Sriharjo Imogiri Putus Akses Utama, Warga Terisolasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Vonis Mafia Tanah Bantul, Achmadi Dihukum 2,5 Tahun
- Fikih Keluarga Virtual Penting Dipahami Masyarakat di Era Digital
- Tujuh PLTSa Mulai Dibangun 2026, Target 33 Unit pada 2029
- Kasus Kamera Toilet SMAN 12, Angga Siregar Dihukum 1 Tahun
- KPK Serahkan Rp883 Miliar Hasil Rampasan ke PT Taspen
- Kuota TPST Piyungan Dibatasi, Sampah Jogja Menumpuk 1.000 Ton
- Tim P2MW UKDW 2025 Siap Berkompetisi di KMI Expo XVI 2025
Advertisement
Advertisement




