Advertisement
CIA Serang Dermaga Venezuela, AS Klaim Target Sindikat Narkoba
Bendera Amerika Serikat. - Ist/Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) dilaporkan melancarkan serangan drone terhadap sebuah fasilitas pelabuhan di pesisir Venezuela pada awal Desember 2025, dengan sasaran yang diklaim sebagai jalur penyelundupan narkoba.
Laporan tersebut disampaikan media Amerika Serikat, CNN, pada Senin (29/12/2025), dengan mengutip sejumlah sumber yang mengetahui operasi rahasia tersebut.
Advertisement
Serangan drone itu menargetkan sebuah dermaga terpencil yang diyakini pemerintah AS digunakan kelompok penyelundup narkoba asal Venezuela, Tren de Aragua, untuk menyimpan dan memuat narkoba ke kapal laut.
CNN melaporkan, serangan tersebut sebelumnya tidak diumumkan ke publik dan dilakukan saat dermaga dalam kondisi kosong, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
BACA JUGA
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu mengungkapkan bahwa militer AS telah menghancurkan sebuah fasilitas utama di Venezuela, meski saat itu tidak menyebutkan lokasi maupun target serangan secara rinci.
Pada 17 Desember 2025, Trump juga menetapkan pemerintah Venezuela sebagai organisasi teroris asing serta mengumumkan blokade penuh terhadap seluruh kapal tanker minyak yang dikenai sanksi dan menuju atau keluar dari Venezuela.
Trump menegaskan pemerintahannya tidak akan membiarkan, menurut klaimnya, “rezim bermusuhan mengambil minyak, tanah, atau aset lain” yang dianggap harus “dikembalikan kepada Amerika Serikat.”
Pemerintah AS selama ini menyatakan kehadiran militernya di kawasan Karibia bertujuan memerangi perdagangan narkoba lintas negara.
Sejak awal September 2025, Trump telah memberikan izin untuk melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat penyelundupan narkoba di perairan Venezuela.
Pada November lalu, Trump juga menyatakan masa kepemimpinan Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan segera berakhir, meskipun ia menegaskan Amerika Serikat tidak berniat memulai perang terbuka dengan negara tersebut.
Pemerintah Venezuela menilai tindakan Amerika Serikat sebagai provokasi serius yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.
Caracas juga menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap perjanjian internasional yang menetapkan wilayah Karibia sebagai kawasan bebas militer dan senjata nuklir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Oleh-oleh Khas Gunungkidul Laris, Thiwul dan Gathot Naik 30 Persen
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Wisata Gunungkidul Batal Gelar Kembang Api
- Musim Dingin Ekstrem Gaza Tewaskan 15 Orang, Tiga Bayi
- Struktur Baru Pemkab Gunungkidul Resmi Berlaku Januari 2026
- Kamera AI di Yunani Deteksi 1.000 Pelanggaran dalam 4 Hari
- Kloning Suara hingga Chatbot, Ekstremis Gunakan AI Sebar Ideologi
- Wisatawan Membludak, Personel Satlinmas Pantai DIY Kurang
- Mesin Lima Silinder MV Agusta Lebih Buas dari Ducati V4
Advertisement
Advertisement



