Advertisement

Maduro Tuduh AS Bajak Kapal Tanker Minyak Venezuela

Jumali
Rabu, 17 Desember 2025 - 15:57 WIB
Jumali
Maduro Tuduh AS Bajak Kapal Tanker Minyak Venezuela Presiden Venezuela Nicolas Maduro - Instagram

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Amerika Serikat membajak kapal tanker minyak di lepas pantai negaranya dan menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.

"Di mana Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika, Pengadilan Kriminal Internasional? Mereka merampok kapal pribadi dengan senjata, dan anggota kru telah hilang selama lima hari; kita tidak tahu apakah mereka disiksa," kata Maduro dalam program mingguan Con Maduro di televisi pemerintah VTV, Rabu (17/12/2025), seperti dikutip Newsweek.

Advertisement

Penyitaan yang terjadi pada 10 Desember 2025 disebut AS sebagai operasi penyitaan kapal tanker terbesar yang pernah dilakukan, sekaligus menandai eskalasi tajam ketegangan antara Washington dan Caracas.

AS selama ini memimpin kampanye militer anti-narkotika di Laut Karibia dan Pasifik timur, sembari meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Maduro yang dianggap tidak sah serta terlibat perdagangan narkoba dan korupsi.

Sebaliknya, Venezuela menilai kampanye tersebut hanyalah dalih untuk menguasai cadangan minyaknya, yang terbesar di dunia dan terkonsentrasi di Cekungan Sungai Orinoco. Pemerintah Venezuela mengklaim 96% warganya menolak penyitaan tersebut dan menganggapnya sebagai "pencurian aset negara".

"Venezuela akan tetap teguh menghadapi serangan, ancaman, dan sekarang perampokan," tegas Maduro.

Tuduhan Serangan Siber dan Dukungan Internasional

Kementerian Perminyakan Venezuela menuduh AS mengatur serangan siber terhadap perusahaan minyak negara, Petróleos de Venezuela (PDVSA).

Kapal yang disita, M/T Skipper, menurut Penjaga Pantai AS, merupakan tanker minyak mentah yang terkena sanksi dan diduga bagian dari jaringan pengiriman minyak yang mendukung Hizbullah Lebanon serta Pasukan Quds Garda Revolusi Iran—dua kelompok yang diklasifikasikan AS sebagai organisasi teroris.

Ketegangan di sekitar Karibia terus meningkat seiring eskalasi agresi AS di kawasan tersebut. Konflik ini juga telah menarik reaksi sejumlah negara, seperti China, Rusia, dan Iran, yang terang-terangan memberikan dukungan kepada Venezuela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Pemkot Jogja Siapkan Parkir Resmi Cegah Parkir Liar Stasiun Tugu

Pemkot Jogja Siapkan Parkir Resmi Cegah Parkir Liar Stasiun Tugu

Jogja
| Rabu, 17 Desember 2025, 19:17 WIB

Advertisement

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Wisata
| Selasa, 16 Desember 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement