Advertisement
Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
Petugas dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium 137 (Cs-137) mengumpulkan bahan terkontaminasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. ANTARA - HO/KLH
Advertisement
Harianjogja.com, BANTEN—Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 (Cs-137) menyelesaikan proses dekontaminasi 22 pabrik yang tercemar zat radioaktif di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Satgas juga memindahkan 558,8 ton material terkontaminasi di kawasan tersebut.
Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang juga Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Satgas Cs-137, Rasio Ridho Sani menjelaskan bahwa kegiatan mitigasi dan dekontaminasi secara intensif terus dilakukan. Sebanyak 22 pabrik yang terdeteksi paparan radiasi Cs-137, telah berhasil melalui proses dekontaminasi oleh Satgas.
Advertisement
"Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, kegiatan dekontaminasi di luar pabrik, terutama di zona merah, termasuk pemukiman, lapak, dan lahan kosong, secara intensif terus dilakukan oleh Satgas," katanya, Kamis (30/10/2025).
Pabrik-pabrik yang telah selesai dekontaminasi oleh KBRN Gegana Polri dengan supervisi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengawasan Tenaga Nuklir (Bapeten) dapat segera melakukan operasi.
BACA JUGA
Rasio menjelaskan bahwa kontaminasi Cesium-137 di zona merah disebabkan penggunaan limbah peleburan logam (slag) terkontaminasi radioaktif, yang digunakan masyarakat sebagai material urukan. Dari 12 lokasi yang teridentifikasi di zona merah, lima lokasi telah berhasil didekontaminasi, sementara tujuh lokasi lainnya masih dalam proses dekontaminasi intensif.
Pembersihan dan pemindahan material uruk terkontaminasi Cesium-137 di zona merah dilakukan oleh tim dari Nubika Zeni TNI-AD dan KBRN Gegana Brimob Polri.
Menurut Rasio Ridho Sani, hingga saat ini material dekontaminasi yang berhasil dipindahkan, baik dari pabrik maupun dari zona merah mencapai 275,87 meter kubik atau setara dengan 558,8 ton. Untuk keamanan, proses dekontaminasi secara ketat mengikuti protokol keamanan radiasi yang dikendalikan oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari BRIN dan Bapeten.
Selain telah berhasil membersihkan pabrik-pabrik yang terkontaminasi Cesium-137, kemajuan penting dalam mitigasi dan penanganan kontaminasi Cesium-137 adalah 36.769 kendaraan telah diperiksa dengan menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM) yang dioperasikan oleh BRIN dan KBRN Gegana Brimob Polri.
Sejak 17 Oktober 2025, tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi Cesium 137. Hal itu menunjukkan indikasi penurunan penyebaran radioaktif melalui udara (airborne) di wilayah Cikande.
"Kemajuan penanganan kontaminasi ini menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah melalui Satgas, kami mengapresiasi dukungan dan kerja sama seluruh pihak, warga serta pihak lainnya, dalam mendukung mitigasi dan percepatan dekontaminasi ini," kata Rasio Ridho Sani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Penetapan Tersangka Baru Kasus Hibah Pariwisata Sleman Dinilai Lamban
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kapolri Siapkan Perpol No 10 Masuk Revisi UU Polri, Polemik Menguat
- KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Sita Dokumen dan Uang
- Inspektorat Gunungkidul Audit Dugaan Korupsi Kalurahan Ngunut
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Rp669 Miliar Dibongkar Bareskrim
- Polres Bantul Terjunkan 345 Personel Amankan Nataru 2025-2026
- Film Esok Tanpa Ibu Manfaatkan AI untuk Promosi Hari Ibu
- Pemda DIY Salurkan 2,4 Ton Beras untuk Mahasiswa Terdampak Bencana
Advertisement
Advertisement




