Advertisement
Ki Anom Suroto Wafat, Maestro Dalang yang Jadi Panutan Generasi Muda
Anom Suroto - Instagram
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dunia pedalangan Indonesia berduka. Maestro dalang legendaris Ki Anom Suroto meninggal dunia pada Kamis (23/10/2025) pagi setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Oen Kandang Sapi, Solo.
Ketua Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI) Sumari Sosro Adi Wiguno menyatakan almarhum Ki Anom Suroto merupakan dalang yang menjadi rujukan dan panutan bagi dalang muda.
Advertisement
"Beliau mempunyai kelebihan yang menjadi rujukan dan panutan terutama bagi para dalam muda maupun yang mau belajar mendalang," ujar Sumari yang juga Pamong Budaya Ahli Madya Kementerian Kebudayaan RI saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Sumari mengenang mendiang Ki Anom memiliki ciri khas suara merdu (kung) dalam sulukan atau tetembangan. Selain keunikan vokal, almarhum juga mewariskan nilai-nilai luhur dalam berkesenian.
BACA JUGA
Salah satu falsafah terkenal Ki Anom Suroto adalah "dalang kuwi kudu golek jeneng sik lagi jenang" yang berarti untuk mencapai popularitas, ketenaran, dan kesuksesan, seseorang harus berjuang dan bekerja keras terlebih dahulu sebelum menetapkan tarif tinggi.
"Nanti kalau sudah mulai dikenal maka rezeki akan datang sendiri dengan seizin Tuhan Yang Maha Esa," tambah Sumari.
Maestro dalang dengan nama lengkap Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro ini juga dikenal sebagai pendorong semangat belajar bagi seniman muda. Ki Anom sering menyerukan agar dalang muda tidak malas belajar dan tidak fanatik hanya pada satu gaya pedalangan tertentu.
"Maksudnya untuk menjadi dalang jangan fanatik hanya kepada dalang tertentu namun harus mau menimba ilmu dari dalang siapa pun baik tua maupun muda bahkan dari gaya pedalangan lain karena masing-masing punya kelebihan," tegas Sumari.
Ki Anom Suroto akan dimakamkan pada Kamis siang pukul 15.00 WIB. Prosesi pemakaman akan diawali dengan pemberangkatan dari Rumah Duka Kebon Seni Timasan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo menuju Makam Depokan, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah.
Kepergian Ki Anom Suroto meninggalkan duka mendalam bagi dunia kesenian wayang Indonesia, namun warisan ilmu dan inspirasinya akan terus hidup dalam setiap generasi dalang yang melanjutkan tradisi luhur ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkot Jogja Targetkan Depo Sampah Bersih pada 10 Desember
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- PDIP Minta Banjir Aceh-Sumbar Naik Status Jadi Bencana Nasional
- Satgas Kodam I Lakukan Airdrop ke Desa Terisolasi Taput
- Suplai BBM dan LPG di Aceh Mulai Pulih Bertahap
- Prabowo Janji Percepat Perbaikan Infrastruktur Banjir Sumatera
- Gunungkidul Bagikan 2.025 Porsi Bakmi dalam Gebyar WBTB 2025
- Geely Catat 1.200 SPK di Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
- THE 1O1 Jogja Tugu Raih Silver Winner Wonderful Indonesia Award 2025
Advertisement
Advertisement



