Advertisement
KPAI Telusuri Data Anak Diproses Hukum karena Kerusuhan
Foto ilustrasi demonstrasi. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menelusuri data anak-anak yang ditetapkan tersangka kerusuhan karena belum ada angka pasti. Mereka terlibat dalam aksi pada akhir Agustus dan awal September 2025.
"Hingga hari ini data tentang jumlah dan situasi anak-anak yang ditangkap dan diproses hukum karena terlibat aksi anarkis pada Agustus dan September belum sinkron dan belum pasti, terutama antara data nasional dengan data di daerah. Masih ada perbedaan terkait jumlah, identitas kependudukan, proses atau status hukum mereka, dan tempat di mana anak-anak tersebut berada," kata Anggota KPAI Sylvana Apituley saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Advertisement
Pihaknya masih berusaha memperoleh informasi data anak-anak tersebut ke sejumlah Polda.
BACA JUGA: BPN DIY Pastikan Ganti Rugi Tol Solo-Jogja Sesuai Aturan
"KPAI sebagai bagian dari TPF (Tim Pencari Fakta) sedang dalam proses meminta update data lengkap, detil, terpilah, dan terverifikasi, baik dari Bareskrim Polri maupun dari 11 Polda, terutama dari Polda Metro Jaya, Polda Jateng, Polda Jatim, Polda Sumsel, Polda Kalbar, dan Polda Sulsel," kata Wakil Ketua TPF Kerusuhan Agustus/September 2025 ini.
Sebelumnya, Polri menetapkan 295 anak sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025.
Mereka diduga terlibat menjadi pelaku aksi anarkis yang tersebar di 11 Polda, yakni Bali empat anak, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) satu anak, Jawa Barat 31 anak, Jawa Tengah 56 anak, Jawa Timur 140 anak, dan Kalimantan Barat tiga anak.
Kemudian, Lampung tujuh anak, Polda Metro Jaya 32 anak, NTB enam anak, Sulawesi Selatan 12 anak, dan Sumatera Selatan tiga anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Lima Jenazah Korban KKB Dievakuasi Tim Gabungan TNI-Polri
Pemilik Akun Bjorka, Pemuda 22 Tahun Retas Data Nasabah Bank Swasta
KPAI Telusuri Data Anak Diproses Hukum karena Kerusuhan
Pendaftaran Bansos Kini Dilakukan Lewat Aplikasi Perlinsos
Advertisement
Prabowo Akan Terbitkan Aturan Tata Kelola MBG Pekan Depan
DPR Minta Kemenag Audit Bangunan Pesantren
KLB Keracunan Menu MBG, Pemerintah Evaluasi Menyeluruh
Indonesia dan Inggris Sepakat Kerja Sama Riset Bencana Geologi
BMKG Catat 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
Advertisement
RUU Kepariwisataan Resmi Jadi UU, Atur Wisata Berbasis Masyarakat
DPR RI Tetapkan Kemenhaj Jadi Mitra Komisi VIII
Menkeu Purbaya Jelaskan Alasan Pemangkasan Dana Transfer Daerah
Pemerintah Terapkan 3 Sertifikasi untuk SPPG untuk Cegah Keracunan
Pengelola GWK Berjanji Bongkar Tembok Menutup Akses Warga
Advertisement
Selamatkan 15 Danau Prioritas, Ini Langkah Pemerintah
Berita Pilihan
- Menkum Sahkan PPP Kepengurusan Mardiono, Kubu Agus Suparmanto Menolak
- Pemilik Akun Bjorka, Pemuda 22 Tahun Retas Data Nasabah Bank Swasta
- Sepanjang September 2025, NTB Diguncang Gempa Sebanyak 403 Kali
- Kebakaran Kilang Dumai Cepat Padam, Pertamina Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- KPK Ungkap Alasan Panggil Mantan Menaker: Stafsus Jadi Penentu
Advertisement
Berkunjung ke Gunungkidul, Megawati Nostalgia ke Hutan Wanagama
Advertisement
5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Berita Populer
- Hati Berlemak Bisa Dicegah dengan Pola Hidup Sehat
- MotoGP Mandalika Jadi Kunci Alex Marquez Pertahankan Posisi Dua
- Kemenag Segera Luncurkan Al-Quran Terjemahan Bahasa Betawi
- Basarnas Kembali Evakuasi Korban Reruntuhan Ponpes Sidoarjo, 1 Meninggal
- Ini Peran Waketum Kadin dan Arso Sadewo di Kasus Korupsi Jual Beli Gas
- Hadirkan Alex Marquez, Federal Oil Kenalkan Teknologi Sintetik
- Orang Tua Wajib Waspadai Tanda Awal Rabun Jauh pada Anak
Advertisement
Advertisement
