Advertisement
Zuza Beine, Gadis 14 Tahun dengan Kanker Akhirnya Meninggal Dunia
Zuza Beine - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Zuza Beine, Tiktoker pejuang kanker akhirnya meninggal dunia. Gadis dari Wisconsin, Amerika tersebut meninggal dunia pada usia 14 tahun.
Kabar duka disampaikan pihak keluarga melalui unggahan Instagram yang dibagikan pada Selasa (23/9/2025).
Advertisement
"Zuza meninggal kemarin pagi," kata pihak keluarga, dikutip E Online, Rabu (24/9/2025).
BACA JUGA: Kanker Tenggorokan Sering Diabaikan
"Dia menjalani 11 dari 14 tahun hidupnya dengan kanker yang tak kunjung sembuh, namun dia hidup lebih utuh dan penuh syukur daripada kebanyakan orang. Kehadirannya telah mengubah kita selamanya, dan kematiannya pun akan mengubah semuanya," imbuh keluarga.
NDTV mengungkapkan, Zuza Beine pertama kali didiagnosis mengidap kanker darah, Acute Myeloid Leukaemia (AML), saat usianya baru tiga setengah tahun. Perjuangannya tidaklah mudah. Ia mengalami kambuh kanker pertamanya di usia delapan tahun, sebuah kasus langka untuk anak seusianya.
Selama 11 tahun, Zuza menghadapi berbagai tantangan medis, termasuk berbagai perawatan kanker dan juga transplantasi sumsum tulang sebanyak tiga kali.
Di tengah semua itu, Zuza menggunakan platform Instagram-nya untuk menjadi mercusuar harapan. Ia membagikan rutinitas hariannya melalui video "Get Ready With Me (GRWM)", di mana ia berbicara tentang perawatan kulit dan gaya rambut, sambil memberikan pembaruan tentang kondisinya. Videonya menjadi viral, mengumpulkan 1,9 juta pengikut yang terinspirasi oleh keberaniannya.
Dalam video terakhirnya, Zuza membagikan hal-hal kecil yang ia syukuri, seperti "mencicipi makanan lezat, mencoba berbagai gaya rambut, dan hubungan dengan orang-orang serta hewan." Keluarganya menjelaskan bahwa rasa syukur ini adalah "bukti dari kehidupan yang dipenuhi dengan keindahan dan penderitaan."
Zuza mengakui bahwa ia ingin menjadi "anak yang normal." Ia merindukan hal-hal yang sering dianggap remeh, seperti pergi ke sekolah reguler dan memiliki teman-teman sebaya. Namun, seperti yang dikatakan keluarganya, keindahan hidupnya terletak pada kemampuannya untuk menghadapi kesulitan dan tetap hidup sepenuhnya.
Dua minggu sebelum ia meninggal, ia membagikan video yang menampilkan foto-foto saat ia menangis kesakitan, kerontokan rambut, dan kunjungan ke rumah sakit. Dalam video tersebut, ia berkata, "Kanker bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga perjuangan. Dan terkadang menunjukkan saat-saat terpuruk membuat orang lain merasa tidak terlalu sendirian."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bantul Siaga Musim Hujan, Dinsos Aktifkan 14 Kampung Tanggap Bencana
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Petugas Hansip di Cakung Ditembak Pelaku Curanmor
- Fakta Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pelaku Pelajar Diduga Korban Bullying
- Shutdown AS Ancam Pembatasan Penerbangan Akibat Staf ATC Belum Digaji
- Perbaiki Tata Kelola MBG, Pemerintah Siapkan 19 SOP
- Korban Ledakan SMN 72 Jakarta Diberi Pendampingan Psikologis
- Jepang hingga Eropa Lirik 33 Proyek Olah Sampah PSEL, Termasuk di DIY
- Hadirkan Akademisi Mesir-Turkiye untuk Penanganan Stunting dan Anemia
Advertisement
Advertisement



