Advertisement
Gunung Marapi Kembali Meletus, Jarak Aman 3 Km dari Puncak
 Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus melontarkan abu vulkanik setinggi 1 kilometer ke udara dari kawah aktif, Senin (8/9/2025) pagi. Badan Geologi Kementerian ESDM masih menetapkan status aktivitas Marapi berasa pada Level II atau Waspada dengan radius aman tiga kilometer dari arah kawah. ANTARA - HO/Badan Geologi.
                Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus melontarkan abu vulkanik setinggi 1 kilometer ke udara dari kawah aktif, Senin (8/9/2025) pagi. Badan Geologi Kementerian ESDM masih menetapkan status aktivitas Marapi berasa pada Level II atau Waspada dengan radius aman tiga kilometer dari arah kawah. ANTARA - HO/Badan Geologi.
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali meletus pada Senin (8/9/2025) pagi.
Gunung Marapi hingga kini berstatus Waspada atau Level II yang ditetapkan batas radius aman bagi warga berada pada tiga kilometer dari arah kawah gunung.
Advertisement
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid, mengatakan bahwa letusan terjadi pagi ini pukul 09.06 WIB melontarkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 3.891 meter di atas permukaan laut, setelah sebelumnya terjadi malam tadi pukul 20.16 WIB.
BACA JUGA: Gunung Semeru Alami 4 Kali Erupsi Pagi Ini, Ketinggian Letusan 1 Kilometer
Pihaknya mengkonfirmasi erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan durasi sekitar 51 detik dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur.
"Masyarakat, pendaki maupun wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi di kawah verbeek," katanya, Senin (8/9/2025).
Warga juga diminta mewaspadai ancaman banjir lahar dingin terutama ketika hujan deras mengguyur bagian puncak, serta menggunakan masker apabila terjadi hujan abu.
Meski demikian, Badan Geologi meminta masyarakat agar tetap tenang, tidak menyebarkan kabar bohong atau mudah terhasut informasi yang diragukan kevalidannya dengan selalu mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah maupun Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Korban Baku Tembak Polisi Vs Geng Narkoba di Brasil Tembus 128 Orang
- Pebalap Astra Honda Siap Melesat di JuniorGP Barcelona
- Polres Bantul Rotasi Sejumlah Pejabat, Dorong Kinerja dan Regenerasi
- Korupsi Impor Gula, 5 Petinggi Perusahaan Swasta Dihukum Bayar Rp337 M
- Uya Kuya hingga Eko Patrio Masuk Daftar Pemeriksaan MKD DPR
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
Advertisement
Advertisement






















 
            
