Advertisement
Pencarian 3 ABK KLM Asia Mulia Dihentikan

Advertisement
Harianjogja.com, MAKASSAR—Operasi SAR pencarian tiga anak buah kapal (ABK) KLM Asia Mulia yang dinyatakan hilang akhirnya dihentikan setelah 10 hari pencarian karena tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban di Perairan Bantaeng, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Puluhan Wisatawan di Gunungkidul Diserang Ubur-Ubur
Advertisement
"Operasi SAR (Seach and Rescue) kami nyatakan selesai, dengan hasil nihil," kata Kepala Kantor Basarnas Kelas A Makassar Muhammad Arif Anwar, melalui keterangan videonya diterima di Makassar, Minggu (29/6/2025).
Ia menjelaskan, operasi SAR tersebut ditutup setelah dilakukan pencarian selama 10 hari. Sebelumnya, operasi dilaksanakan selama tujuh hari, kemudian ditambah tiga hari atas permintaan keluarga, namun korban tidak ditemukan.
Kapal tersebut membawa delapan awak, tiga orang masing-masing Supriadi Nunung (46) sebagai nakhoda kapal, Asdar (52) selaku KKM dan Aldi (27) sebagai kelasi tidak dapat ditemukan selama masa pencarian.
Sedangkan korban selamat lima orang yakni Asrul (41), Ebit (30), Pence (32), Laki (32) dan Supri (25). Untuk seluruh kru kapal diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Arif menuturkan, operasi dilanjutkan sejak adanya laporan atas temuan serpihan kapal kayu dan bangkai kerbau yang memakai tag muatan KLM Asia Mulia. Maka pencarian di perluas hingga ke arah Perairan Kabupaten Takalar.
Ada tiga empat Search Rescue Unit (SRU) di turunkan selama pencarian di Perairan Bantaeng, Jeneponto dan Takalar. Sru 1 tim perahu karet Makassar melakukan penyisiran dari pantai Tope Jawa dengan radial 2 derajat arah utara sejauh 5 Nautical Miles (NM).
SRU 2 tim perahu karet Bantaeng melakukan penyisiran dari pantai Tope Jawa dengan radial 181 derajat arah selatan sejauh 5 NM. SRU 3 tim Speed Boat TNI AL melakukan penyisiran dari pantai Tope Jawa dengan radial 170 derajat arah selatan sejauh 10 NM.
"Dan untuk SRU 4 tim Infanteri melakukan pencarian dengan berjalan kaki di pesisir pantai tak berpenghuni di pantai Tope Jawa, Kabupaten Takalar," tutur Arif.
Dengan penandatanganan berita acara serah terima Operasi SAR Gabungan di Kabupaten Takalar di saksikan oleh pemerintah setempat, maka pencarian terhadap abk KLM Asia Mulia dinyatakan telah ditutup.
"Hasilnya ketiga ABK tersebut dinyatakan hilang dan tidak ditemukan keberadaannya, namun akan dibuka kembali jika terdapat ada tanda-tanda keberadaan korban untuk kemudian dilakukan evakuasi," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Kapal KLM Asia Mulia memuat delapan orang ABK dan mengangkut 57 ekor kerbau dengan rute Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju ke Pelabuhan Bunge, Kabupaten Jeneponto pada Kamis, 19 Juni 2025 pukul 04.00 WITA.
Dalam perjalanan kapal kayu naas tersebut telah ditabrak oleh kapal besi yang melintas di jalur yang sama, sehingga menyebabkan KLM Asia Mulia terbalik lalu perlahan tenggelam. Tercacat ada lima orang selamat dan tiga orang lainnya dinyatakan hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Indonesia Impor 1.573 Sapi Perah Bunting dari Australia
- Pencarian 3 ABK KLM Asia Mulia Dihentikan
- Cuaca Buruk, Pesawat Batik Air Putar Balik ke Bandara Soekarno-Hatta
- Simak Perubahan Rute dan Peron Penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang, Berlaku Mulai Hari Ini
- OTT KPK di Sumut Jerat 5 Tersangka, Menteri PU: Saya Tidak Akan Menutupi
Advertisement

Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 30 Juni 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- IAEA Dilarang Masuk ke Area Pengembangan Fasilitas Nuklir Iran
- Menteri Dody Merasa Tertampar Pegawai PU Terlibat OTT Bersama Anak Buah Bobby Nasution
- Wamenpar Minta Pengelola Tempat Wisata hingga Pemda Beri Jaminan Keselamatan untuk Wisatawan
- Arab Saudi Klaim Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Berjalan Lancar
- Sempat Hilang Kontak, Tim Jawara Obira Kini Siap Jalankan Program KKN UGM di Pulau Obi
- OTT KPK di Sumut Jerat 5 Tersangka, Menteri PU: Saya Tidak Akan Menutupi
- Ribuan Warga Gelar Unjuk Rasa Desak PM Thailand Mundur
Advertisement
Advertisement