Advertisement
Tujuh Santri Korban Pencabulan Guru Ngaji di Ponpes Tulungagung Dapat Pendampingan Psikologis

Advertisement
Harianjogja.com, TULUNGAGUNG—Sebanyak tujuh santri korban pencabulan oleh seorang pengurus kamar salah satu pondok pesantren di Tulungagung, Jawa Timur kini menjalani pendampingan psikologis intensif.
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (KBPPPA) Kabupaten Tulungagung, Dwi Yanuarti di Tulungagung, Selasa mengatakan, seluruh korban merupakan anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Advertisement
Proses pendampingan dilakukan sejak kasus ditangani Polres Tulungagung.
“Mereka ini masih sangat kecil, ibarat kanvas putih yang telah dicoret. Butuh waktu lama untuk menghapus trauma tersebut,” kata Dwi Yanuarti, Selasa (22/4/2025).
Dwi menjelaskan, pendampingan telah dilakukan sejak korban menjalani visum hingga pemeriksaan berita acara (BAP) di kepolisian.
Meski tampak ceria secara fisik, pihaknya memastikan ada dampak psikologis yang harus ditangani serius.
“Secara fisik mereka terlihat normal dan masih bisa bermain, tapi secara psikis mereka terluka. Trauma pasti ada,” ujarnya.
Menurut Dwi, hasil asesmen psikologis untuk mengetahui tingkat gangguan yang dialami masih dalam proses.
Jika diperlukan, pihaknya siap memberikan pendampingan lanjutan hingga rujukan ke psikiater.
“Seluruh proses pendampingan, baik hukum, psikologis maupun medis ditanggung pemerintah. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk dukungan lebih lanjut,” jelasnya.
Saat ini, para korban telah kembali menjalani aktivitas seperti biasa, sementara proses pemulihan psikologis tetap dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement