Advertisement
Perempuan Bisa Jadi Penggerak Inovasi Digital

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perempuan-perempuan di Indonesia diajak dapat mengambil peran menjadi penggerak inovasi digital bertepatan dengan peringatan Hari Kartini yang jatuh tiap 21 April ini.
Pesan itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomidigi) Meutya Hafid dalam pertemuan dengan komunitas Women in Tech di Jakarta, Senin, yang diharapkan mampu mendorong perempuan-perempuan inspiratif semakin lebih aktif di bidang digitalisasi seperti AI, keamanan siber, serta edukasi digital.
Advertisement
“Semangat Kartini adalah semangat untuk belajar tanpa henti, berkarya tanpa batas, dan memberi makna bagi bangsa. Di tengah transformasi digital yang masif, perempuan harus tampil sebagai garda depan inovasi,” ujar Meutya, Senin (21/4/2025).
Acara ini sengaja diselenggarakan untuk mempertemukan para pemimpin dan sosok perempuan penting di Indonesia dari berbagai sektor teknologi, mulai dari e-commerce, edutech, kecerdasan artifisial, hingga keamanan siber.
Hadir di antaranya CEO Grab Indonesia Neneng Goenadi, Founder Bubu.com Shinta Dhanuwardoyo, Pakar Telekomunikasi Koesmarihati, hingga Direktur Cisco Indonesia Marina Kacaribu.
Diskusi yang berlangsung hangat menyoroti pentingnya peran perempuan dalam membentuk wajah teknologi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) secara etis dan bertanggung jawab.
BACA JUGA: Tahu, Telur hingga Edamame Jadi Makanan Sumber Protein Terbaik
“AI adalah teknologi masa depan yang luar biasa, namun kita harus pastikan penggunaannya tetap berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan. Perempuan memiliki perspektif yang kuat dalam menjaga keseimbangan ini,” kata Meutya.
Pakar Telekomunikasi Koesmarihati juga turut menyampaikan pandangannya bahwa pendidikan digital dan akses terhadap pelatihan teknologi harus diperluas, terutama bagi perempuan di daerah.
Dengan demikian, cita-cita agar inovator perempuan di bidang digital Indonesia bisa tumbuh dan hadir bisa terwujud di masa mendatang.
“Literasi dan pelatihan digital adalah fondasi utama. Kita harus membuka akses itu seluas-luasnya," ujar Koesmirahati.
Shinta Dhanuwardoyo menyoroti pentingnya solidaritas perempuan di sektor teknologi.
Ia menyakini apabila para sosok penting ini berkolaborasi bukan tidak mungkin akan tercipta inovasi digital dari para sosok Kartini masa kini di era digital.
“Kolaborasi dan mentoring adalah kunci. Dengan saling dukung, kita bisa menciptakan inovasi yang lebih berdampak,” kata founder Bubu.com itu.
Pertemuan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat jejaring perempuan di bidang teknologi dan memastikan kontribusi aktif perempuan dalam ekosistem digital Indonesia.
Di momentum Hari Kartini, para peserta meyakini bahwa semangat emansipasi kini menemukan wujud barunya dalam transformasi digital.
"Perempuan tidak hanya bisa ikut serta, tapi bisa memimpin arah inovasi. Itulah semangat Kartini hari ini," Meutya Hafid menyimpulkan inti pertemuan dengan komunitas tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tak Punya Anggaran, Pembangunan Jalur Wisata ke Pantai Ngobaran Gunungkidul Berhenti Bertahun-tahun
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Iran Klaim Mampu Melumpuhkan Pertahanan Udara Israel, Ini Rahasianya
- Prabowo Bakal Bangun 1 Juta Unit Rumah Susun di Tahun Pertama Pemerintahannya
- Rumah Bersubsidi Khusus Gen Z Bakal Dibangun di Wilayah Perkotaan
- Seluruh Pembelaan Oknum TNI AL Jumran Pembunuh Jurnalis Juwita Ditolak Majelis Hakim
- Hasil Seleksi PPPK Tahap 2 Mulai Diumumkan Hari Ini, Cek Arti Kode Lengkap dan Panduannya
- Kasus Suap Provinsi Papua, KPK Temukan Tersangka Bawa 19 Koper Uang untuk Beli Jet Pribadi
- Heboh Starlink Elon Musk Menyala Saat Iran Matikan Internet, Kementerian Komdigi Tegaskan Ini untuk Indonesia
Advertisement
Advertisement