Advertisement
Korban Gempa Myanmar Terus Bertambah, Bantuan Berdatangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Korban meninggal dunia akibat gempa yang melanda Myanmar tercatat sebanyak 694 jiwa dan korban luka sebanyak 1.670 orang. Angka korban meninggal ini melonjak dari 144 jiwa pada kemarin.
Bantuan internasional mulai berdatangan ke Myanmar pada Sabtu (29/3/2025) seiring dengan usaha pencarian korban selamat seusai bencana gempa bumi. "Infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan gedung-gedung terdampak gempa, mengakibatkan kematian dan korban luka. Pencarian dan penyelamatan saat ini masih dilakukan di wilayah terdampak," demikian pernyataan junta kepada media.
Advertisement
Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing telah memeringatkan sebelumnya bahwa jumlah kematian dan korban luka akan meningkat dan dia meminta pertolongan dari negara-negara lain. Tim penyelamat China datang pada hari ini, sedangkan Rusia dan Amerika Serikat (AS) menawarkan bantuan kepada para korban dari bencana gempa yang terjadi pada siang hari dan menghancurkan ratusan bangunan di negara tetangga, Thailand.
United States Geological Service memperkirakan jumlah korban tewas bisa melebihi 10.000 orang di Myanmar dan kerugian bisa lebih besar dari nilai produk domestik bruto negara tersebut.
BACA JUGA : Korban Meninggal Gempa Myanmar Capai 144 Orang
Susan Hough, seorang ilmuwan dalam Program Bahaya Gempa Bumi USGS mengatakan sulit untuk memprediksi jumlah korban tewas akibat gempa bumi, karena berbagai alasan termasuk waktu. "Ketika gempa bumi terjadi pada siang hari, seperti yang terjadi di Myanmar, orang-orang terjaga, mereka memiliki akal sehat, mereka lebih mampu merespons," katanya kepada Reuters dikutip Bisnis.com.
Sebagian besar kerusakan terjadi di kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay, yang dekat dengan episentrum gempa. Di Ibu Kota Thailand, Bangkok, yang berlokasi sekitar 1.000 km (620 mil) dari episentrum, misi penyelamatan diintensifkan pada hari Sabtu untuk menemukan pekerja konstruksi yang terjebak di bawah reruntuhan menara setinggi 33 lantai yang runtuh.
Sebuah tim yang terdiri dari 37 orang dari Tiongkok mendarat di Yangon, bekas Ibu Kota Myanmar, pada Sabtu pagi, membawa obat-obatan dan peralatan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan, kata kedutaan besar China dalam sebuah posting Facebook. Rusia mengatakan akan mengirim 120 penyelamat berpengalaman serta dokter dan anjing pelacak, kantor berita negara TASS melaporkan. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia telah berbicara dengan para pejabat di Myanmar dan bahwa pemerintahannya akan memberikan beberapa bentuk bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Jumat 4 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur Turun di Stasiun Tugu Jogja
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kapal Feri Membawa 53 Penumpang dan 12 Kru Tenggelam di Selat Bali, Basarnas Kerahkan Rigid Inflatable Boat
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Innalillahi, Direktur Rumah Sakit Indonesia Gugur Bersama Keluarganya Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
Advertisement
Advertisement