Advertisement
Rehabilitasi DAS Menoreh Capai 97,48 Persen, Gabungkan Konsep Lingkungan dan Agroforestri
Tanaman buah sebagai bagian dari agroforestri rehabilitasi DAS Menoreh. - Istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) Menoreh telah mencapai keberhasilan di angka 97,48%. Program rehabilitasi ini diklaim tidak hanya menjalankan keberlanjutan lingkungan semata namun juga mengelola aspek sosial ekonomi hingga kelembagaan masyarakat sekitar.
Penilaian program ini dilakukan oleh Direktorat Teknik Konservasi Tanah dan Reklamasi Hutan (TKTRH) Kementerian Kehutanan, Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) Serayu Opak Progo, DLHK DIY dan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Provinsi Jawa Tengah Wilayah IX. Penilaian dilakukan dengan menyasar rehabilitasi yang dilakukan Bharinto Ekatama (BEK) seluas 250 hektare di Kulonprogo dan Magelang.
Advertisement
BACA JUGA: Promosikan Wisata Lokal, Dispar DIY Gelar Jelajah Ruang Menoreh
Direktur TKTRH Kementerian Kehutanan Sri Handayaningsih menjelaskan penilaian hasil rehabilitasi DAS di angka 97% menunjukan program penanaman yang dilakukan oleh BEK dinyatakan berhasil. Keberhasilan di kawasan Menoreh akan dijadikan best practice rehabilitasi DAS, karena tidak sekadar memenuhi kewajiban, melainkan memberikan kontribusi ke tiga pilar sekaligus.
"Kontribusi pilarnya apa saja, yaitu konservasi ekosistem, sosial-ekonomi, dan kelembagaan masyarakat, yang berorientasi keberlanjutan," katanya, Kamis (20/3/2025).
Ia menilai rehabilitasi yang dilakukan tersebut tergolong menarik karena menggabungkan pendekatan lingkungan dan ekonomi atau agroforestri berbasis pemberdayaan masyarakat. Hal ini sangat berbeda dengan rehabilitasi lahan pada umumnya menggunakan pendekatan pengayaan dan silvikultur intensif yang hanya fokus pada pemulihan ekologi.
Dari hasil penilaian di beberapa desa dan Kelompok Tani Hutan (KTH), tingkat keberhasilan penanaman mencapai 100%, artinya seluruh tanaman yang dikelola petani berstatus hidup dan tumbuh aktif. Tercatat sebanyak 1.921 petani, sebanyak 171 di antaranya dari kalangan perempuan, ikut tergabung dalam 32 KTH dari 17 desa/kelurahan di 8 kecamatan.
"Total, terdapat 109.853 batang pohon saat ini dikelola petani, sebagian besar berupa jenis tanaman produktif bernilai ekonomi tinggi. Pohon buah seperti alpukat, durian, kelengkeng, petai, mangga, dan manggis, kini sudah dapat dinikmati," katanya.
Menurutnya kegiatan rehabilitasi DAS yang difasilitasi pemegang PPKH selaras dengan target FOLU Net Sink 2030, yaitu strategi nasional untuk mencapai penurunan emisi gas rumah kaca melalui pengelolaan hutan dan lahan.
Direktur ITM Ignatius Wurwanto mengatakan pendekatan agroforestry yang dijalankan anak usahanya dalam hal ini BEK dalam kontribusinya di program rehabilitasi DAS Menoreh diharapkan dapat mendukung pelestarian lingkungan sekaligus ketahanan pangan. Hal ini sejalan dengan Asta Cita yang diusung Pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Rehabilitasi DAS menoreh yang dilakukan BEK merupakan keberhasilan bersama yang melibatkan pihak pemerintah, masyarakat yang diharapkan dapat berkelanjutan serta memberi manfaat jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi. "Sebagai pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, ini menjalankan mandat Pemerintah untuk melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS Menoreh," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setelah 20 Tahun, GEM Dibuka dan Pamerkan 100 Ribu Artefak Kuno
- Krisis Air Tehran, Stok Air Minum Diprediksi Habis dalam 2 Pekan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Tambang Ilegal di Merapi Raup Rp3 Triliun Selama 2 Tahun Beroperasi
- Hingga 24 Oktober 2025, PAD Bantul Capai Rp608,9 Miliar
- Fakta Mengejutkan Venue Piala Dunia U17 dari Nova Arianto
- HUT RSJ Grhasia Jadi Momen Sinergi dan Peningkatan Layanan
- DPRD dan Eksekutif Setujui Raperda, Propemperda 2026 dan Renja 2027
- Jorge Lorenzo Tantang Marc Marquez Juara dengan Pabrikan Ketiga
- Konglomerat The Ning King Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement




