Advertisement
WNI Korban Penipuan Daring di Myanmar Alami Penyiksaan Selama Jadi Tawanan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 552 WNI yang menjadi tawanan aktivitas penipuan daring di Myawaddy, Myanmar berhasil dipulangkan ke Indonesia. Mereka mengalami penyiksaan fisik selama menjadi tawanan.
"Para korban telah mengalami berbagai tekanan fisik, pemukulan, dan bahkan diancam akan diambil organ tubuhnya, paspor diambil, dan dilarang berkomunikasi. Ini sangat kuat penyanderaan dalam mafia online scam internasional," ucap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, Selasa (18/3/2025).
Advertisement
Dalam kasus eksploitasi penipuan daring di Myawaddy terdapat 554 WNI yang terdiri atas 449 laki-laki dan 105 perempuan telah berhasil dievakuasi dan diselamatkan oleh pemerintah Indonesia. "Dari 554 orang WNI ini terdiri atas 449 laki-laki, 105 perempuan. Dan mereka ini adalah korban penipuan daring berskala besar di wilayah Myawaddy tepatnya di perbatasan antara Myanmar dan Thailand," katanya.
BACA JUGA: Kemlu RI Berupaya Pulangkan 554 WNI Korban Penipuan Daring di Myanmar
Para korban yang mendapat beberapa tindakan kekerasan oleh pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar akan mendapat penanganan dari kementerian terkait. Baik, secara fisikologis maupun perawatan medis. "Korban juga akan mendapatkan bantuan logistik, layanan kesehatan, sebelum mereka dipulangkan ke wilayah masing-masing rumahnya. Kita juga akan memastikan apakah mereka semua korban, atau ada indikasi pelaku," ujarnya.
Pemerintah berkomitmen akan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan kepada para korban oleh Polri dengan menindaklanjuti pengungkapan pelaku penipuan daring tersebut. "Upaya hukum kepada pelaku, yang terlibat dalam jaringan TPPO ini kita akan terus buru dan diungkap. Oleh karena itu hasil asesmen ini menunjukkan langkah tindak lanjut oleh Polri," katanya.
Pada tahapan evakuasi terhadap 554 orang WNI ini dipulangkan dari Myawaddy, Myanmar melalui Kota Maesot di Thailand yaitu melalui 2nd Friendship Bridge di perbatasan kedua negara pada Senin (17/3) lalu. Pemulangan ini, dibagi tiga gelombang yang diberangkatkan dari Bangkok ke Bandara Soekarno-Hatta. Gelombang pertama dan kedua sebanyak 400 orang pada Senin (18/03). "Kemudian, tahapan ketiga itu besok sebanyak 154 orang, yang merupakan korban di Myanmar," ujarnya.
BACA JUGA: Kasus Penipuan Arisan Online di Solo Bakal Dilanjutkan
Setibanya di Indonesia ratusan WNI yang menjadi korban tersebut akan ditampung sementara di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Hal tersebut untuk memastikan para korban mendapat layanan kesehatan. "Korban juga akan mendapatkan bantuan logistik, layanan kesehatan, sebelum mereka dipulangkan ke wilayah masing-masing. Kita juga akan memastikan apakah mereka semua korban, atau ada indikasi pelaku," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Penyebab Pemadaman Listrik di Seluruh Bali Hari Ini, Begini Penjelasan PLN
- Ramai soal Vasektomi, BKKBN Nyatakan Berpedoman pada Fatwa MUI 2012
- Masyarakat di Pesisir Diminta Mewaspadai Potensi Banjir Rob hingga 5 Mei 2025
- Hemat Energi, Jemaah Calon Haji Diminta Tidak Memaksakan Salat Arbain di Madinah
- Demo Hari Buruh di Semarang Berakhir Ricuh, Polisi Tangkap Sejumlah Provokator
Advertisement

Gunungkidul Belum Memiliki Lahan untuk Bangun Gedung Sekolah Rakyat
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Narapidana Diduga Keracunan Miras Oplosan, Satu Orang Tewas
- Peringati Hardiknas 2025, Ahmad Luthfi Kembalikan Hak Pendidikan 1.100 Anak Tidak Sekolah
- Prabowo Dijadwalkan Hadiri Peringatan Hardiknas 2025 di Cimahpar Bogor
- Menhub Pastikan Kesiapan Layanan Transportasi Calon Jemaah Haji 2025
- Ramai soal Vasektomi, BKKBN Nyatakan Berpedoman pada Fatwa MUI 2012
- Budi Arie Sebut Setiap Koperasi Merah Putih Diprediksi Untung Rp1 Miliar di Tahun Pertama
- Terkait Penyebab Pemadaman Listrik di Seluruh Bali Hari Ini, Begini Penjelasan PLN
Advertisement