Advertisement
Modus Pengasuh Ponpes di Kabupaten Semarang Cabuli Santrinya
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja, UNGARAN—Kasus memilukan terjadi di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Dua orang pengasuh di pondok pesantren berbeda di Kabupaten Semarang melakukan aksi pencabulan terhadap santri.
Dua pengasuh ponpes tersebut berinisial CB, 60, dan MS, 53. Kini kedua pengasuh ponpes tersebut sudah ditangkap anggota Satreskrim Polres Semarang.
Advertisement
Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy mengatakan, CB ditangkap karena mencabuli sepuluh santri laki-lakinya. Dalam menjalankan aksinya, pelaku mengiming-imingi dengan memberikan reward atau imbalan. Kejadian tersebut terjadi sekitar awal bulan Februari 2025.
BACA JUGA : Awal Mula Terbongkarnya Kasus Pencabulan 19 Anak oleh Guru Honorer di Sleman
“Pada ponpes berinisial MU, pelaku merupakan seorang laki-laki berinisial CB yang juga pengasuh ponpes, dan 10 korban santri laki-laki berusia 13 hingga 17 tahun. Korban diiming-imingi rokok, reward, serta perlakuan istimewa dari pengasuh ponpes tersebut,” kata AKBP Ratna, Senin (24/2/2025).
Pelaku menggunakan modus dengan meminta korban memijit di kamar masing-masing santri. Kemudian pelaku melakukan aksi pencabulan. Modus yang sama juga terjadi pada pondok pesantren lainnya yang berinisial MH. Pelaku, MS mencabuli santriwati saat berada di kamar dan kelas.
“Modusnya sama, dan pelaku pengasuh ponpes MH berinisial MS. Kejadian terjadi pada awal Februari 2025 saat korban sendirian di kamar ponpes maupun saat didalam kelas, ini dilakukan kepada dua orang satri perempuan berusia 11 dan 13 tahun di waktu yang berbeda,” terang AKBP Ratna.
Dengan seluruh korban yang masih di bawah umur, Polres Semarang melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Dinas Sosial Kabupaten Semarang.
BACA JUGA : Kasus Pencabulan Anak Kembali Terjadi di Gunungkidul, Pelakunya Ayah Tiri
Selain itu, pihak Psikologi Forensik Rumah Sakit Ken Saras juga dilibatkan dan bersama-sama melakukan pendampingan kepada para korban. “Hal ini bertujuan sebagai pemulihan dan rehabilitasi psikis para korban,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Senin 15 Desember 2025
- Korban Tewas Penembakan Pantai Bondi Australia Jadi 12
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 15 Desember 2025
- Prakiraan Cuaca DIY Senin 15 Desember 2025, Berawan dan Hujan Sedang
- Menhub Pastikan Transportasi Jateng Siap Hadapi Nataru
- NGUDA RASA: Mendorong Kuliner Indonesia Merajai Lidah Dunia
- PEKAN RISET GEOPARK 2025: Panggung Publikasi Riset Pelajar
Advertisement
Advertisement





