Advertisement
Pemicu Kecelakaan Jeju Air yang Tewaskan Ratusan Penumpang, Begini Penjelasan Otoritas Korsel

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dinas pemadam kebakaran Korea Selatan menduga bahwa peristiwa kecelakaan pesawat Jeju Air kemungkinan terjadi karena pesawat tersebut bertabrakan dengan burung serta ditambah dengan kondisi cuaca yang buruk.
Yonhap News Agency melaporkan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi menyebut bahwa menara pengawas telah mengeluarkan peringatan tabrakan dengan burung kepada pesawat sesaat sebelum pesawat itu hendak mendarat dan memberikan izin kepada pilotnya untuk mendarat di area yang berbeda.
Advertisement
Pilot pesawat segera menyatakan “mayday” pada pukul 08.58 pagi waktu setempat dan berusaha mendarat pada pukul 09.00 pagi tetapi jatuh tiga menit kemudian pada pukul 09:03 pagi saat mendarat tanpa roda pendaratan terpasang. “Saat mencoba mendarat di landasan pacu nomor 1, menara pengawas mengeluarkan peringatan tabrakan dengan burung dan pilot mengumumkan mayday tak lama kemudian,” kata pejabat tersebut.
Para pejabat mengatakan menara pengawas memberikan izin untuk mendarat di arah berlawanan di landasan pacu, setelah itu pilot mencoba mendarat hingga melewati landasan pacu dan menabrak dinding.
Sementara The Guardian melaporkan bahwa pejabat senior Kementerian Perhubungan Joo Jong-wan mengatakan para pekerja telah mengambil perekam data penerbangan dari kotak hitam pesawat dan masih mencari alat perekam suara kokpit.
Dia mengatakan penyidik pemerintah telah tiba di lokasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan kebakaran.
Sementara itu, Korea JoongAng Daily melaporkan selama pengarahan kedua yang diadakan sekitar pukul 02.30 siang, Kepala Kantor Penerbangan Regional Busan, Lee Jin Cheol mengatakan hanya lima korban tewas yang berhasil diidentifikasi.
BACA JUGA: Update Jumlah Korban Pesawat Jeju Air, 179 Orang Diduga Meninggal 2 Selamat
Pihak pemadam kebakaran mencatat kesulitan dalam mengidentifikasi para korban. Pesawat Boeing 737, yang berangkat dari Bangkok, Thailand, membawa 181 orang dengan rincian 175 penumpang dan enam awak.
Pesawat terbakar dan mengalami kerusakan parah karena bertabrakan dengan pagar pembatas setelah meluncur di landasan dengan kecepatan tinggi. Pesawat itu berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang tepat, menurut rekaman tersebut.
Lee mengatakan bahwa jenazah korban yang telah dikumpulkan saat ini disimpan di kamar mayat sementara di bandara. Jenazah mereka akan dibawa ke aula pemakaman di kemudian hari setelah mereka diidentifikasi.
Dua awak kabin, yang ditemukan hidup di bagian belakang pesawat telah dikirim ke rumah sakit. Lee juga mengatakan Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api akan menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Jemaah Haji Ilegal, Polri dan Imigrasi Didesak Segera Menindak Pelaku
- Lebih dari 84 Ribu Warga Afghanistan di Pakistan Dipulangkan
- Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Malang, Polisi Cari Alat Bukti
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- 12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement

Menteri Lingkungan Hidup Sebut Masalah Sampah di DIY Bukan Hal Sederhana
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putin Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina Demi Paskah
- KAI Operasionalkan Kereta Bersubsidi Selama Libur Paskah, Berikut Daftarnya
- Pesan Menag ke Jemaah Calon Haji, Jangan Lupa Doakan Palestina
- Ketua MPR Sambut Positif Usulan 3 April Diperingati Hari NKRI
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- Pagi Ini Ada Demo Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Serikat
- AS Soroti Peredaran Barang Bajakan di Indonesia, Begini Respons Mendag Budi Santoso
Advertisement